Harian Semarang
No Result
View All Result
Kamis, Agustus 7, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Harga Kubis di Wonosobo Terus Meroket

14 September 2015
in Ekonomi, Nasional
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Para pedagang kubis saat menjajakan kubis di Wonosobo.

Wonosobo, Harian Jateng – Musim kemarau tahun 2015 ini membuat pedagang sayur kubis di Kabupaten Wonosobo panen rupiah. Sebab, harga kubis di Wonosobo terus meroket. Hal itu dikarenakan tanaman ini langka lantaran banyak lahan kering kerontang tak ada air.

Beberapa hektar lahan petani di lereng gunung sumbing, sindoro dan dieng justru ditanami tembakau daripada kubis. Akan tetapi, terlihat sedikit petani yang menanam kubis.

Hanya kisaran 30 persen petani yang memilih untuk menanam kubis dibanding menanam tembakau. Hasilnya, harga kubis juga terus mengalami kenaikan. Dari pantauan Harian Jateng, mereka lebih menanam tanaman yang bisa bertahan di musim kemarau seperti ini.

Menurut Sutris, petani asal Sojopuro, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Minggu (13/9/2015), harga kubis di sana saat ini tembus Rp. 2000 per kilogramnya. “Harganya sampai Rp. 2000 perkilonya,” ujar dia kepada Harian Jateng.

Petani tersebut juga menegaskan, harga kubis biasanya di bawah Rp. 2000 untuk musim hujan. Akan tetapi, musim kemarau tahun ini bisa tembus Rp. 2000 bahkan Rp. 3000 untuk kubis yang kualitasnya bagus.

Jika dijual Rp. 2000, menurut Sutris para pedagang sudah mendapatkan laba. “Sebenarnya jika Rp2ribu saja petani sudah untung, apalagi harganya terus naik, maka untungnya bertambah,” papar dia.

Senada dengan hal itu, Agus salah satu petani asal Keseneng Wonosobo menuturkan,ia lebih suka menanam kubis daripada tembakau. Sebab, setiap memasuki musim tembakau seringnya mengalami kenaikan seperti yang terjadi saat ini.

Kondisi pasar yang membuat harga kubis naik, memotivasi para petani kubis di Wonosobo terus menanam sayuran tersebut. Akan tetapi, mereka biasanya takut, karena dua bulan setelah tembakau panen, harga kubis biasanya mengalami penurunan.

“Kalau menanam, biasanya kami memetakan, mana yang lebih menguntungkan,” pungkas dia. (Red-HJ44/Foto: Jam/Harian Jateng).

Previous Post

Nawacita Jokowi Menjadi Dukacita, Benarkah?

Next Post

Tronton PT Tirta Investama Wonosobo Ganggu Warga, Sopir Angkutan Marah

Next Post

Tronton PT Tirta Investama Wonosobo Ganggu Warga, Sopir Angkutan Marah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang

Waketum AMPI Pusat Apresiasi Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang, Bukti Adaptif Zaman

7 Agustus 2025
Yudhie Haryono (kiri) dan Agus Rizal (kanan)

Swasta Dalam Sistem Ekonomi Pancasila

6 Agustus 2025
Foto Tony Rosyid Versi AI

Mencari Kandidat Ketum PPP 2025-2030

5 Agustus 2025
Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang