Pekalongan, Harianjateng.com – Maraknya berita palsu alis hoax yang beredar bebas di media sosial yang sulit dikendalikan, membuat Netizen Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah geram. Oleh karena itu, Netizen Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah bergerak menyatukan barisan dengan mengkampanyekan bermedia sosial secara inspiratif dan berakhlakul karimah. Hal itu dibuktikan dengan Deklarasi Damai Netizen NU, di Aula Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (8/1/2017).
Kopdar yang digagas oleh PBNU ini di buka oleh Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faisal, dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaiakn dua pokok penting. Pertama tentang pengtingnya memiliki KARTANU (Kartu Tanda Penduduk NU). Sementara yang kedua mengenai penggunaan media sosial, yang mana akhir akhir ini banyak sekali ulama-ulama kita diserang oleh kelompok – kelompok lain dengan pemberitaan bohong atau yang kita kenal dengan berita hoax.
Dalam Silaturahmi & Kopdar Netizen NU Jateng, itu, hadir hadir Dr. H. Helmy Faisal Zaini (Sekjen PBNU), Arief Rohman (Wakil Bupati Blora), H. Bisri (FKB-DPR RI), Sukirman (Wakil Ketua DPRD Jateng), Hasan Chabibie (Pegiat Literasi).
Hadir pula beberapa pegiat media sosial, di antaranya M. Rikza Chamami dosen FITK UIN Walisongo Semarang, Sholahuddin al-Ahmadi dari GP Ansor Jateng, Abdullah Hamid dari RMI PBNU, dan Munawir Aziz perwakilan LTN-PBNU serta M Abdullah Badri dari NU Jepara.
Kopdar (Kopi Darat) Netizen NU Jawa Tengah yang diadakan di aula PC NU Kabupaten Pekalongan, Minggu (8/1/2017) itu yang dihadiri oleh berbagai perwakilan lembaga NU, Banom NU dan penggiat media sosial itu, selain mendiskusikan masalah dan solusi berita hoax, digelar pula deklarasi. Setelah pemaparan dan diskusi, para peserta Kopdar membaca deklarasi.
Kegiatan itu menegaskan bahwa NU mendukung penuh para kader dan semua warga nahdliyin di Jawa Tengah untuk menolak dan tidak mengonsumsi serta membagikan berita hoax. (Red-HJ99).