Kudus, Harianjateng.com – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bersama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jepang, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berpartisipasi menggalang dana pendidikan untuk korban gempa di Pidie Jaya Aceh. Gempa yang terjadi (7/12/2016) lalu dengan kekuatan 6,7 SR (skala richter) mengakibatkan ratusan bangunan sekolah yang rusak bahkan rubuh total.
Seperti yang dikatakan Faticha Khoirin Nida (14/1/2017) Ketua IPPNU Jepang bahwa pihaknya membutuhkan dana untuk membantu korban bencana. “Kami butuh banyak dukungan untuk program yang kami jalankan untuk membantu meringankan beban saudara kita apalagi yang berhubungan dengan pendidikan karena dalam keadaan apapun pendidikan harus tetap jalan. Selain instruksi dari PP (Pimpinan Pusat) IPNU-IPPNU memang sudah ada wacana yang akan kami jalankan sebelumnya. Setidaknya instruksi dari Pusat memudahkan langkah kami”,ujarnya
Lanjut Nida akrabnya, aksi penggalangan dana yang dinamai program 1000 untuk Aceh ini di Desa Jepang khususnya. “Kami juga melibatkan NU beserta Banom (badan otonom) mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sesama dan bergotong royong untuk turut membantu agar teman-teman yang berada di Pidie Jaya dapat belajar dengan nyaman dan memiliki fasilitas-fasilitas yang rusak akibat gempa,” tegasnya.
Nida juga berharap khususnya untuk anggota PR IPNU-IPPNU Jepang untuk selalu menumbuhkan rasa sosial tak hanya di Pidie Jaya namun juga di tempat-tempat lain yang membutuhkan bantuan kita,karena sekecil apapun bantuan kita sangat berarti bagi mereka. Dan kami juga siap menerima bagi siapapun yang ikut berpartisipasi dalam tali asih.
Sementara itu, di tempat berbeda,Deny Widya Vindianto Ketua IPNU Jepang berpendapat sama dan mengamini. “Semoga langkah yang dilakukan rekan dan rekanita (sebutan untuk anggota) senantiasa diberkahi dan dimudahkan dalam melaksanakan Program penggalangan dana untuk korban gempa,” beber dia. (Red-HJ99/Hms).