Demak, Harianjateng.com – Batuud Koramil 13/Karangawen pelda Sudarman dan Babinsa Koramil 10/Guntur Serma Sugiono Kodim 0716/Demak menghadiri acara Sosialisasi Pemanfaatan SPAM IKK/Sosialisasi Air Bersih untuk wilayah Karang awen dan Guntur dan Program Hibah MBR APBN tahun 2017.
PDAM Tirta Dharma Kabupaten Demak mengadakan kegiatan sosialisasi ini bagi masyarakat Kecamatan Guntur dan kecamatan Karangawen, Kamis (19/01/2017) di Aula Kecamatan Karangawen, Demak.
” Saya sangat senang atas kehadiran tim sosialisasi sambungan rumah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Ini program hibah air minum APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2017 karena selama ini masyarakat sering mengeluh atas permasalahan sambungan air. Padahal banyak kebutuhan masyarakat seperti Hajatan, nikahan dan seterusnya. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan ini, semoga bisa membantu permasalahan air di desa kami”, ucap Batuud Koramil 13/karangawen , Pelda Sudarman.
Program pemerintah yang akan dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2017 tersebut juga disambut baik oleh masyarakat. ” Semoga program dari PDAM ini mampu membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan akses air. Serta diharapkan juga agar akses sambungan air lancar dan mudah debit airnya ,” kata Muyikno warga Rt.06 Desa Jragung.
” Dari progam sambungan air untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) ini semoga mampu mewujudkan cita – cita masyarakat tentang kelancaran dan kemudahain akses air”, tukas Kasubag Perencanaan Tehnik PDAM Kab Demak Bp.Joko Susilo S.sos., Ketua Tim sosialisasi.
Pemasangan sambungan baru air bersih bagi MBR ini memakan biaya sekitar Rp 3 juta/unit. Masyarakat MBR nantinya hanya akan dikenai Rp 600.000 per SR. Sedangkan sisanya adalah subsidi dari pemerintah daerah.
Bila sudah selesai secara keseluruhan maka pusat akan mentransferkan dana sejumlah yang dikeluarkan oleh PDAM ke kas daerah. Dana tersebut nantinya masuk ke rekening pendapatan lainnya pada kas daerah.
Adapun program MBR tersebut tidak lagi merupakan program hibah dari lembaga donor luar negeri seperti USAID (Australia). Sebab kini sudah murni ditanggung oleh APBN.
Lebih lanjut, Joko menambahkan, program sambungan baru air bersih berbasis MBR ini diharapkan meningkatkan cakupan pelanggan sekitar 8.000 SR atau 3% per tahun. Tidak dipungkiri bahwa jumlah pelanggan PDAM masih kalah dibanding dengan pengguna alternatif sumber air bersih lainnya seperti Pamsimas maupun sumur.
‘’Prosentasenya ada 60 persen warga yang belum menjadi pelanggan kami, karena mereka masih mengandalkan Pamsimas maupun sumur,’’ bebernya.
Apalagi faktor musim penghujan seperti saat ini turut berpengaruh terhadap debit air dari PDAM yang dikonsumsi warga. Meski begitu, pihaknya senantiasa meningkatkan pelayanan kinerja. Hal itu dibuktikan berdasar target deviden sebesar Rp 1,2 miliar optimis tercapai tahun ini.(Red-HJ99/pdm).