Temanggung, Harianjateng.com – Sebagai perguruan tinggi di Kabupaten Temanggung, STAINU dan AKPER Alkautsar siap mewujudkan Temanggung Gandem untuk peradaban. Hal itu terungkap dalam Studium Generale yang digelar pada Selasa (22/9/2020) bertajuk “Sinergi STAINU AKPER Alkautsar dalam Mewujudkan Temanggung Gandem untuk Peradaban” yang juga disiarkan langsung lewat virtual di Youtube STAINU Temanggung Channel.
Hadir Ketua STAINU Temanggung Dr. H. Muh. Baehaqi MM, Direktur AKPER Alkautsar Tri Suraning Wulandari, S.Kep., Ners, M.Kep, Ketua YAPTINU Drs. H. Nur Makhsun, M.S.I., dan jajarannya, Ketua Tim Alih Kelola AKPER Alkautsar Drs. KH. Mansyur Asnawi, M.S.I., pejabat STAINU dan AKPER Alkautsar dan perwakilan mahasiswa-mahasiswi STAINU dan AKPER Alkautsar.
Selain itu hadir pula Ketua KBIHU Babussalam NU H Rochmadi, Sekretaris Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah Muhammad Ngainirrichadl, dan Sekretaris Komisi C DPRD Jateng M Hendri Wicaksono, serta tamu undangan yang lain.
Hadir Bupati Temanggung yang diwakili Sekda Drs. Hary Agung Prabowo. M.M., Anggota DPD/MPR RI Denty Eka Widi Pratiwi, SE., MH., dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung KH.Ahmad Mukhdzir, S.Ag., M.M., yang menjadi pembicara dalam kegiatan itu yang dipandu moderator Dr. Sugi, M.Pd.
Dalam pemaparannya, Sekda Temanggung Drs. Hary Agung Prabowo. M.M., menjelaskan banyak hal. “Tema ini sangat menarik dan bagus karena mendukung program Bupati dan Wakil Bupati Temanggung yang memang mengusung Temanggung Gandem,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, di musim pandemi atau era new normal ini, dampak riil bagi masyarakat Temanggung adalah adanya penurunan sektor ekonomi. “Pada tahun 2021 kita fokus pada pemulihan ekonomi,” bebernya.
Pendapatan kita secara global, lanjutnya, yaitu 1,7 T yang akan digulirkan ke dalam berbagai program untuk mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Temanggung. “Kita ada banyak program, salah satunya menggulirkan dana perekonomian secara cepat,” lanjutnya.
Melalui Studium Generale itu, Sekda juga menjelaskan beberapa program Pemkab Temanggung yang dapat didukung STAINU maupun AKPER Alkautsar.
Anggota DPD/MPR RI Denty Eka Widi Pratiwi, SE., MH., saat menyampaikan materinya diawali dengan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Studium Generale tersebut. “Kami mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Kami juga mengucapkan apresiasi atas bergabungnya AKPER di bawah YAPTINU yang mengelela STAINU juga sebagai wadah potensial,” katanya.
Ia menjelaskan perjalanan karir dan pendidikannya dari Temanggung. “Fokus kerja kami di ranah legislatif adalah membuat regulasi dalam hal ini di tingkat pusat. Kami juga melakukan pengawasan penggaran di tingkat pusat,” katanya.
Istri Wakil Bupati Temanggung itu juga menjelaskan fokus kerja yang dilakukan baik sebagai DPD maupun MPR RI. “Kalau MPR itu anggotanya adalah anggota DPR RI dari partai politik, serta anggota DPD RI perwakilan provinsi masing-masing,” lanjutnya.
Menyingung era new normal, pihaknya menegaskan dua hal yang saat ini menjadi prioritas. “Dua hal yang penting gara-gara covid ini adalah sektor kesehatan dan ekonomi. Kita bisa bertahan secara ekonomi dan tidak terjangkit penyakit. Maka kami mengajak semua pihak untuk keluar dan mengakhiri pandemi ini. Kuncinya disiplin dengan menjaga protokol kesehatan dan menjaga kesehatan,” lanjutnya.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung KH. Ahmad Mukhdzir, S.Ag., M.M., menjelaskan bahwa Kementerian Agama mempunyai tugas menyiapkan generasi salih, baik individual maupun sosial. “Kita harus hadir ketika masyarakat membutuhkan dalam menyelesaikan problem sosial,” katanya.
Selain salih, lanjut dia, kita juga harus moderat. “Kita sekarang dihadapkan dengan kutub Islam radikalis dan kutub Islam moderat. Maka di era sekarang, kita harus aktif dalam dakwah di media sosial, karena saat ini penyebaran radikalisme sudah bergeser melalui media sosial,” tegas Ketua PCNU Purbalingga tersebut.
Pihaknya dalam kesempatan itu mengajak STAINU dan AKPER Alkautsar karena sudah jelas di bawah Nahdlatul Ulama untuk menyebarkan moderasi beragama. “Islam wasatiyah adalah model yang harus kita dakwahkan karena itu menjadi core model dari ulama kita,” tegas dia.
Usai penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi. Para pemateri juga menjawab pertanyaan lewat channel Youtube STAINU Temanggung Channel. (Hj19/Ibda).