Harian Semarang
No Result
View All Result
Jumat, Agustus 8, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home Budaya

Di Mijen, Paguyuban Ngudi Budaya Pawening Resmi Dilaunching

26 September 2021
in Budaya, Regional
Di Mijen, Paguyuban Ngudi Budaya Pawening Resmi Dilaunching
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Semarang, Hariansemarang.com – Impian dan cita-cita generasi muda lintas generasi di Wonolopo, Mijen, Kota Semarang untuk mendirikan sebuah wadah paguyuban benar-benar terealisasi.

Setelah mengadakan beberapa kali rapat dan menggodok visi dan misi besar paguyuban. Akhirnya pada hari Minggu 26 September 2021 paguyuban dengan nama “Ngudi Budaya Pawening”, resmi dilaunching.

Dengan difasilitasi bapak Drs Al. Joko Rakito M.pd pemilik kawasan Pawening Jati sebagai tempat gladi dan basecamp.

Acara tersebut ditandai dengan potong tumpeng dan dibuka langsung oleh Bapak Camat Mijen, dihadiri Ibu Lurah Wonolopo, para budayawan dan seniman nasional (De Jabo, Yunik, Echa Ainun, Alvin) diikuti para pendaftar anggota lintas generasi, sekitar 123 orang dalam 9 bidang kesenian, juga terbentuk 20 orang crew Event Organizer.

Direktur Paguyuban Gus Haidar, dalam sambutanya menyampaikan ucapan terimakasih atas support dan bimbingan dari tokoh-tokoh masyarakat dan selalu minta do’a; semoga Paguyuban ini bisa lancar, sukses, dan menumbuhkembangkan talenta generasi muda di Kecamatan Mijen.

Pak Camat Mijen sangat mengapresiasi berdirinya Paguyuban ini dan memberi nasihat agar tetap eksis dan menjadi wadah perekat dan belajar seni dan kebudayaan di Kecamatan Mijen, serta membentuk masyarakat yang guyub rukun, saling kenal, dan paseduluran sak lawase.

Penasihat Paguyuban di antaranya Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, memberikan masukan sudah saatnya para sesepuh, orang tua, dan ibu-ibu dalam rangka memperkenalkan dan merevitalisasi kebudayaan pada generasi muda, menggunakan strategi peninggalan Walisongo. Pertama, momong (membimbing, ngasuh). Kedua, momor (bergaul), dan ketiga momot (menampung aspirasi dari berbagai kalangan).

Sementara Pak Wawan (Yudi Mahaswanto), De Jabo, dan Pak Malita sangat mendukung kreatifitas anak-anak muda tersebut. Lebih-lebih hal ini selaras dengan pencanangan Wonolopo Kecamatan Mijen sebagai Desa Wisata yang terletak di wilayah tepian Kota Semarang, tentunya mempunyai alasan kuat untuk dijadikan sebagai suatu destinasi yang bernilai.

Di samping suasana alam yang begitu indah, terlihat masih terlihat karakteristik budaya yang masih kental dengan suasana tradisinya.

Walaupun demikian, saat ini mulai sering terdengar adanya banyak keluhan dan keprihatinan akan stagnasi dan tergerusnya kekayaan budaya yang disebabkan oleh masifnya perkembangan teknologi informasi dan modernisasi, sehingga berpengaruh pada rentannya kesadaran dalam mempelajari dan mendalami budaya yang diwariskan oleh para leluhur.

Berdasarkan kenyataan tersebut, para sesepuh dan tokoh masyarakat menganjurkan para pemuda untuk mengambil bagian melalui wadah Paguyuban.

Paguyuban tersebut bervisi untuk belajar, mengekplorasi, dan mencintai kesenian dan kebudayaan berbasis kearifan lokal. Salah satu tujuannya dalam usaha untuk melestarikan budaya-budaya yang ada di Kecamatan Mijen melalui berbagai kegiatan kesenian tradisi. Kegiatan ini menekankan pada aktivitas pembelajaran kebudayaan Jawa melalui berbagai kesenian tradisi, yang dikemas secara modern dengan memanfaatkan manajemen dan teknologi sebagai pendukung. (HS33)

Tags: Di MijenPaguyuban Ngudi Budaya Pawening Resmi Dilaunching
Previous Post

Perkuat Pembelajaran Khas Madrasah, Kemenag Susun Modul Pendampingan

Next Post

Jenderal Bintang Dua Gercep Bantu Pensiunan Polisi Manusia Silver

Next Post
Pensiunan polisi jadi manusia silver dapat bantuan dari Kapolda dan Polrestabes

Jenderal Bintang Dua Gercep Bantu Pensiunan Polisi Manusia Silver

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang

Waketum AMPI Pusat Apresiasi Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang, Bukti Adaptif Zaman

7 Agustus 2025
Yudhie Haryono (kiri) dan Agus Rizal (kanan)

Swasta Dalam Sistem Ekonomi Pancasila

6 Agustus 2025
Foto Tony Rosyid Versi AI

Mencari Kandidat Ketum PPP 2025-2030

5 Agustus 2025
Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang