Harian Semarang
No Result
View All Result
Jumat, Agustus 8, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home Kolom

Antara Kamu, Rempah dan Indonesia

28 Januari 2022
in Kolom, Sejarah
Peradaban Rempah dan Herbal
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kompas/24/01/2019 melaporkan bahwa “Nusantara, khususnya Pulau Jawa, pernah masuk dalam peta industri global pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Kala itu, industri gula di Jawa menempati posisi puncak di Asia dan bahkan menjadi salah satu yang terbesar di dunia bersama Kuba dan beberapa negara Eropa.”

Namun, semua nyaris tinggal kenangan. Taukah kamu bahwa dari 202 pabrik gula pada dekade 1920-an kini tinggal 35 pabrik saja. Itupun tak dimaksimalkan produksi dan manajemennya. Ini jejak kehancuran jalur rempah yang dahsyat sejak penghancuran peradaban kopra (kelapa), garam, gula lalu tembakau.

Kita tahu, rempah-rempah dan metalurgi menjadi awal mula datangnya bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara. Rempah merupakan modal sehat dari kuliner, sementara metalurgi merupakan modal berjaya dari senjata besi dan tembaga.

Kedatangan mereka berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah dengan menjajah Nusantara. Karena rempah-rempah yang dimiliki Indonesia sangat melimpah, ada di berbagai wilayah.

Rempah menjadi komoditas dengan nilai jual tinggi atau mahal pada waktu itu. Ia juga mencipta “jalur rempah, peradaban rempah, pasar dunia dan industrinya.” Rempah-rempah juga memiliki manfaat untuk pengobatan dan kesehatan.

Kini, rempah-rempah menduduki posisi keempat dari komoditas pertanian Indonesia yang mempunyai nilai ekspor terbesar setelah udang, hasil perikanan dan kopi. Beberapa komoditas rempah-rempah yang diperdagangkan di pasar internasional adalah lada, pala, vanila, kayu manis, cengkeh, kapulaga, cabe dan jahe.

Dari sekian banyak komoditas rempah-rempah, lada dan pala merupakan komoditas utama dalam perdagangan rempah-rempah dunia, sekaligus merupakan produk ekspor unggulan Indonesia dibandingkan dengan komoditas rempah-rempah lainnya. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil lada dan pala utama di dunia.

Lada dijuluki sebagai “King of Spices“, karena merupakan produk rempah-rempah tertua dan terpenting dalam perdagangan internasional. Penggunaan lada dan pala sangat luas terutama sebagai bahan baku dalam industri pangan, farmasi dan kosmetik. Untuk konsumsi rumah tangga, hampir semua masakan menggunakan lada dan pala dalam komposisi bumbunya.

Rempah yang lain misalnya cengkeh. Sekitar 1390, setiap tahunnya, cengkeh yang masuk ke Eropa mencapai sekitar 6 metrik ton dan buah pala sekitar 1,5 metrik ton.

Pertanyaannya apa strategi kita dalam perang dagang ini? Adakah para elite dan presiden tahu dan memikirkannya? Rasanya kok mati kutu. Tak ada roadmapnya. Tak punya peta jalan industrinya. Tak tahu kunci dan fungsinya kini.

Taukah mereka bahwa Pancasila adalah kunci. Indonesia adalah rumah. Keduanya dibuat untuk kita menaklukkan dunia. Tetapi mensyaratkan berlari tanpa lelah. Kerja tanpa mengeluh. Gotong-royong tanpa khianat. Sampai kita semua meraihnya.

Tanpa keduanya, kita adalah subjek tanpa predikat dan objek. Sepi ditelan luas cakrawala semesta. Karenanya, kutunggu kalian di tiap lembar buku ini. Kusediakan kaos, kacang dan senyum tulus demi bahagia bersama.(*)

Yudhie Haryono

Tags: jalur rempahM Yudhie Haryonoperadaban rempahrempahYudhie Haryono
Previous Post

Peradaban Rempah dan Herbal

Next Post

Kuntilanak Semangatku

Next Post
Ilustrasi hantu. Pixabay/magwood_photography / 57 images

Kuntilanak Semangatku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang

Waketum AMPI Pusat Apresiasi Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang, Bukti Adaptif Zaman

7 Agustus 2025
Yudhie Haryono (kiri) dan Agus Rizal (kanan)

Swasta Dalam Sistem Ekonomi Pancasila

6 Agustus 2025
Foto Tony Rosyid Versi AI

Mencari Kandidat Ketum PPP 2025-2030

5 Agustus 2025
Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang