Harian Semarang
No Result
View All Result
Jumat, Agustus 8, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home Kolom

Jakarta di Era Anies

21 Februari 2022
in Kolom
Anies Baswedan dengan lansekap Jakarta

Anies Baswedan dengan lansekap Jakarta. Foto Instagram @aniesbaswedan

0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ada yang bilang: Anies Baswedan gak bekerja. Jakarta di era Anies Baswedan tidak mengalami perubahan. Lebih sadis lagi, era Anies semakin semerawut. Benarkah?

Sayangnya, pertama, penuduh tidak mengungkapkan datanya. Bahkan seringkali kontra fakta. Kedua, umumnya mereka adalah orang-orang yang kontra Anies.

Mudah disimpulkan, apa yang mereka sampaikan bukan kritik, tapi lebih bersifat “serangan”. Kalau mereka terafiliasi dengan kepentingan politik tertentu, maka serangan mereka ke Anies tak ubahnya “manuver” untuk “down grade” Anies.

Diantara meraka sebagian dari kalangan akademisi. Sedikit agak unik, bahwa Anies ini berlatarbelakang akademisi. Doktor berpendidikan Amerika, pernah jadi rektor Paramadina dan menteri pendidikan, tapi mendapat “nyinyiran” dari sejumlah orang yang punya basic akademik. Usut punya usut, ternyata alasanya: karena di pilgub DKI, Anies didukung Habib Rizieq Shihab (HRS). Ini alasan utamanya. Mereka gak suka dengan HRS. Maka, siapapun yang didukung HRS, mereka gak suka.

Ini problem. Akademisi mesti obyektif. Tidak baperan, dan justice seseorang dengan kaca mata kuda. “Wis pokoe”. Ini gak akademis, dan gak ilmiah banget.

Kembali ke substansi. Untuk mengklarifikasi tuduhan soal Jakarta di era Anies, mesti lihat data. Data kemacetan misalnya, Jakarta di tahun 2017 masuk peringkat ke-4 kota termacet dunia. Era Anies berubah menjadi peringkat ke-7 di tahun 2018. Peringkat ke-10 tahun 2019. Ini sebelum pandemi. Dan masuk peringkat ke-31 tahun 2020. Berubah gak?

Wah, itu kan karena pandemi. Makanya tingkat kemacetan Jakarta turun. Seloroh mereka.

Heh! Sebelum pandemi juga sudah berubah. Makanya lihat data! Kalau bicara pandemi, maka pandemi tidak hanya terjadi di Jakarta. Pandemi juga terjadi di semua kota di dunia. Kata tetengga saya: Otak mana otak?

Kita beralih soal banjir. Era Anies, jumlah titik banjir jauh berkurang dari era sebelumnya. Era Anies, hujan normal di bawah 100 mm per hari Jakarta tidak tergenang. Di atas 100 mm, Jakarta tergenang dan dapat diatasi (banjir surut) maksimal enam jam. Era sebelumnya, bisa tiga hari.

Era Anies, tempat-tempat vital dan strategis seperti Istana, Monas dan HI gak lagi banjir. Era sebelumnya, wilayah ini tergenang banjir. Berubah gak?

Di era Anies, angkutan kota lebih nyaman dan gratis. Ada Jaklingko yang menghubungkan semua moda transportasi. Sekali naik, anda bisa puter-puter seluruh wilayah Jakarta dengan naik angkot, Bus Way dan MRT/LRT tanpa harus bayar lagi. Era sebelumnya, sopir angkot seperti preman yang balapan secara urakan di jalanan. Serobot sana sini bikin macet dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Era Anies, gak ada Lurah dan Satpol PP yang berani jadi pungli. Anda silahkan tanya ke pedagang kaki lima, ada gak pungli. Kalau ada, laporkan, pasti dipecat. Sudah berapa dari mereka yang dipecat. Tapi, mereka tidak dipermalukan di depan publik seperti era sebelumnya. Berubah gak?

Kota tua, kawasan Jenderal Soedirman, trotoar, jalan sepeda, taman-taman publik, berubah gak? Fly over dan jembatan penyeberangan juga mengalami banyak penambahan dan perubahan. Ini fakta yang bisa dilihat dan mudah dibuktikan.

Anda sudah lihat Jakarta International Stadulium (JIS)? Stadium yang lebih megah dari Real Madrit Spanyol. Berubah gak?

Ini semua ada data dan bisa dicek faktanya. Silahkan percaya setelah anda menelusuri semua data ini.

Kalau anda bilang bahwa Anies tidak bekerja, anda sungguh keterlaluan. Keterlaluan ngaconya.

Jakarta, 20 Februari 2022

Tags: Anies BaswedanTony Rosyid
Previous Post

Kalau Istana Serius, KKB Papua Tumpas Dalam Hitungan Hari

Next Post

Kitab Angka-Angka Kerinduan

Next Post
Kitab angka-angka kerinduan

Kitab Angka-Angka Kerinduan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang

Waketum AMPI Pusat Apresiasi Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang, Bukti Adaptif Zaman

7 Agustus 2025
Yudhie Haryono (kiri) dan Agus Rizal (kanan)

Swasta Dalam Sistem Ekonomi Pancasila

6 Agustus 2025
Foto Tony Rosyid Versi AI

Mencari Kandidat Ketum PPP 2025-2030

5 Agustus 2025
Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang