Harian Semarang
No Result
View All Result
Jumat, Agustus 8, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home News Nasional

Indonesia Poco Poco, Solusinya Kepemimpinan Transformasional Mental Nasionalistik Konstitusional

13 Juni 2023
in Nasional
Indonesia Butuh Kepemimpinan Transformasional Mental Nasionalistik Konstitusional. Foto dokumen Nusantara Centre

Indonesia Butuh Kepemimpinan Transformasional Mental Nasionalistik Konstitusional. Foto dokumen Nusantara Centre

0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hariansemarang.id – Nusantara Centre bekerjasama dengan Foko dan Pusaka Indonesia kembali gelar Kuliah Karakter Konstitusi (KKK) seri kedua.

Dalam seri kedua ini, KKK mengulas soal Pancasila dan kuantum teori yang dipandu oleh pemateri Kun Wardana Abyoto.

Menurut Kun Wardana, dari sisi kuantum teori, perubahan bangsa lebih baik bisa direalisasikan dengan benar-benar menjalankan dan meniatkan perubahan.

“Jika kita punya keinginan yang kuat di dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu-membahu mewujudkannya. Ubahlah medan kuantum kita dengan kemurnian hati agar hasilkan keajaiban. Melompat, bukan berjalan biasa sebab kita tak mungkin mengejar mereka yang duluan dan licik,” ujar Kun Wardana dalam kelas KKK tersebut digelar di Sekretariat Foko, Jakarta Pusat, Sabtu 10 Juni 2023.

KKK digelar pada bulan Pancasila, tiap Sabtu selama Juni-Juni 2023. Program KKK ini merupakan ikhtiar penggemblengan kesadaran diri bagi insan-insan Pancasila, dan berupaya mencetak kader calon pemimpin Pancasilais yang kuat dan berkarakter pemenang.

Direktur Nusantara Centre, Yudhie Haryono menjelaskan KKK ini penting sebab kepemimpinan Indonesia saat ini hanya mentradisikan gerakan poco-poco, maju untuk mundur, tak punya mental transformasional.

Padahal kepemimpinan transformasional itu sangat dibutuhkan untuk bangsa ini.

Yudhie Haryono menjelaskan kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang memotivasi dan menginspirasi rakyatnya, memimpin dengan mentak visioner dan kharismatik.

“Hal ini karena kepemimpinan transformasional bertujuan untuk meningkatkan motivasi intrinsik rakyatnya agar bergerak terpadu, maju dan dominan,” jelas Yudhie Haryono.

Menurut Robbins dan Judge (2008), kaya Yudhie Haryono, daya dan gaya kepemimpinan transformasional adalah mereka yang menginspirasi rakyatnya untuk menyampingkan kepentingan pribadi dan golongannya demi kebaikan bersama, dalam hal ini negaranya.

Apabila pemimpin mampu menerapkan gaya kepemimpinan transformasional maka kinerja dan nasib rakyatnya dipastikan membaik. Mampu menemukan solusi, bukan menambah beban.

Pada pemimpin dengan gaya transformasional ini diyakini bisa mempengaruhi kinerja cipta, karsa, karya dan nasib secara keseluruhan.

“Kepemimpinan transformasional itu pemberi solusi, karena kehidupan kita sudah penuh problema. Pemimpin transformasional itu orang yang selalu jenius, kreatif dan berpikir bertindak besar mendukung rakyatnya mengembangkan seluruh potensi, gotong royong mencapai visi misi bersama,” jelasnya.

Sayangnya di Indonesia mental transformatif saja nggak cukup, mesti dilengkapi dengan mental nasionalistik dan konstitusional.

Mental ini adalah kepemimpinan inklusif jenius yang membebaskan memajukan memuliakan keadilan dan persaudaraan demi tumpah darah daratan, air dan udara serta seluruh penghuninya.

Menurut Yudhie ini adalah kepemimpinan bermental dan karakter yang lapang dan toleran memberi semangat jihad ke seluruh ultima berwarga, bernegara, berbangsa dan bersemesta.

“Kita rasakan warga dan bangsa ini sudah lama melepaskan diri dari sumber energi yang lebih besar: dengan mengkhianati ketuhanannya, membunuh nuraninya, memanipulasi persatuannya, mencurangi kebijaksanaannya, menculasi keadilannya,” kata dia.

Mental yang terbangun dari warga saat ini, salah satunya akan merasa lebih kuat bangga hebat dan serakah jika menguasai orang lain.

Nah dalam konteks ini, kepemimpinan nasionalistik konstitusional bisa mengobati mental jahiliyah tersebut.

Yudhie Haryono meyakini dengan mental dan tradisi kepemimpinan itu, negeri kita seharusnya berjalan tanpa korupsi, tanpa kolusi, tanpa nepotisme, tanpa kemiskinan, tanpa kesenjangan, tanpa penipuan, tanpa amoralisme, tanpa kebodohan, tanpa kesakitan, tanpa penjajahan, tanpa kerakusan dan tanpa
pengkhianatan.

“Jika mentalitas tersebut menjadi tradisi yang hidup, praktis negeri kita menjadi mercusuar dunia. Rakyatnya bahagia, negerinya makmur, semestanya diridai-Nya, warisannya membanggakan dan suasana seperti
di surga,” jelasnya. (*)

Previous Post

Survei vs Polling Twitter

Next Post

Membaca Arah Manuver PDIP Ke Demokrat

Next Post
Membaca arah manuver PDIP ke Demokrat. Foto Instagram @agusyudhoyono

Membaca Arah Manuver PDIP Ke Demokrat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang

Waketum AMPI Pusat Apresiasi Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang, Bukti Adaptif Zaman

7 Agustus 2025
Yudhie Haryono (kiri) dan Agus Rizal (kanan)

Swasta Dalam Sistem Ekonomi Pancasila

6 Agustus 2025
Foto Tony Rosyid Versi AI

Mencari Kandidat Ketum PPP 2025-2030

5 Agustus 2025
Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang