Hariansemarang.id-Pasca Intermediate Training (lk2) dan Latihan Khusus Kohati (LKK) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” di depan kantor DPRD Daerah Istimewa Yogyakrata, Selasa (24/2).
Masa aksi merupakan kader HMI Cabang Yogyakarta dan puluhan kader utusan cabang dari seluruh Indonesia yang tergabung sebagai peserta training LK2 dan LKK Tingkat Nasional.
Ketua Umum HMI Cabang Yogyakarta Gunawan Fiantara, mengungkapkan alasan melibatkan peserta tersebut bahwa agar peserta lebih kritis menyikapi problem kebangsaan saat ini.
“Inikan mereka baru selesai training jadi mereka diajak untuk menyikapi problem kebangsaan yang lagi kritis ini dengan aksi demontrasi,” ucap Gunawan.
Selain itu, Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) Faisal L. Umanailo, juga menyuarakan berbagai tuntutan terhadap Presiden Prabowo yang dinilai telah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.
“Kami mahasiswa dari berbagai penjuru daerah Indonesia dari Aceh sampai NTT berkumpul hari ini untuk menyampaikan aspirasi,” ujar Faisal dalam orasinya.
Para demonstran juga menyoroti berbagai persoalan sosial yang dianggap mencederai rasa keadilan masyarakat, seperti permasalahan pagar laut, kelangkaan gas 3 kg, dan berbagai kebijakan lain. Mereka mendesak pemerintah untuk mengubah kebijakan yang dinilai kurang berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Selain itu, kebijakan makan bergizi gratis juga menjadi sorotan. Kader HMI itu menilai program tersebut tidak tepat sasaran dan segera dievaluasi oleh pemerintahan.
“Makan bergizi gratis justru membuang-buang anggaran dan tidak tepat sasaran,” ucap seorang demonstran yang juga merupakan peserta LK2.
Adapun 8 tuntutan utama yang disampaikan dalam aksi ini adalah :
1. Hapuskan multi fungsi ABRI. Keterlibatan militer di sektor sipil yang berpotensi menciptakan represi dalam kehidupan demokratis.
2. Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2025, yang berpotensi mengancam kepentingan rakyat ; pendidikan dan kesehatan.
3. Evaluasi total program makan bergizi gratis. Dinilai menghabiskan anggaran negara dan tidak tepat sasaran.
4. Rombak Kabinet Merah Putih. Terlalu Gemuk dan isi oleh pejabat korup yang tidak punya kapasitas
5. Reformasi Kepolisian Republik Indonesia. Evaluasi secara menyeluruh untuk terciptanya profesinalisme dan menghilangkan budaya represif.
6. Ciptakan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
7. Cabut proyek strategis nasional bermasalah, wujudkan reforma agraria sejati, hentikan perampasan lahan rakyat.
8. Selesaikan problem PKL malioboro (Pemkot Yogyakarta)