Harian Semarang
No Result
View All Result
Kamis, Agustus 7, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home Kolom

Menegakkan Negara Pancasila dengan Koperasi dan BUMN

Pemerintah harus secepatnya merealisasikan koperasi merah putih dan secepatnya menyehatkan BUMN

4 Juni 2025
in Kolom
Mempertahankan negara Pancasila dengan koperasi dan BUMN

Mempertahankan negara Pancasila dengan koperasi dan BUMN

2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Yudhie Haryono – Presidium Forum Negarawan

Terorisme Ekonomi. Inilah postulat terbaik yang sedang terjadi di republik Indonesia. Bentuknya lima: 1) Perang dagang~via kurs bebas; 2) Pemiskinan massal; 3) Kesenjangan akut; 4) Utang yang sangat menggunung; 5) Stagflasi.

Apa yang harus dikerjakan negara? Presiden Prabowo merespon dengan lima program ekonomi merah putih: 1) Memproduksi koperasi secara masal di tiap desa; 2) Menghidupkan SWF berupa Danantara; 3) Menghadirkan Bank Emas/bullion bank; 4) Memperluas lapangan pekerjaan dengan program “makan bergizi gratis” (MBG); 5) Merealisasikan rumah rakyat terjangkau.

Soal koperasi menjadi sangat penting. Ini bukan hanya soal ideologis tetapi juga konstitutif dan paradigmatif: bukan sekedar perang pemikiran dan pertempuran kejeniusan tetapi soal hidup matinya “jati diri” bangsa ini. Jadi “peran koperasi ini” jauh lebih subtantif dari segala usaha “ekonomi nasional” sekaligus kepentingan nasional. Dimensinya meliputi ontologis, epistemologis sekaligus aksiologis.

Maka, memenangkan koperasi (karena refleksi dan proyeksinya) adalah memenangkan Pancasila dan konstitusi kita. Sedangkan, memenangkan Pancasila dan konstitusi berarti memenangkan warga negara sekaligus usaha melestarikan warisan pemikiran para pendiri republik. Dus, sangat genting dan penting sekaligus subtantif.

Kita tahu, pasal 33 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Penjelasan Pasal 33 antara lain menyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang, dan bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.

Penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang asli, menempatkan koperasi baik dalam kedudukannya sebagai sokoguru perekonomian nasional juga sebagai bagian integral tata perekonomian nasional. Dus, koperasi merupakan pemain dan lembaga inti, utama, ultima, tradisi dan kurikulum perekononian kita.

Sesungguhnya, arti dari sokoguru adalah pilar atau tiang. Jadi, makna dari istilah koperasi sebagai sokoguru perekonomian dapat diartikan koperasi sebagai pilar atau “penyangga utama” atau “tulang punggung” perekonomian nasional sekaligus lokal. Dengan demikian koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam seluruh sistem perekonomian nasional.

Muhammad Hatta (1947) berargumen bahwa, koperasi dijadikan sebagai sokoguru perekonomian nasional karena koperasi mengutamakan mental/karakter; bersifat kemasyarakatan; kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan diri atau golongan; digali dan dikembangkan dari budaya asli bangsa Indonesia; menentang segala paham yang berbau kolonialisme (individualisme dan kapitalisme).

Asas kekeluargaan yang menjadi ruh dasar dari ekonomi Indonesia, dalam penjelasan dari naskah asli UUD 1945 disebutkan secara langsung bahwa koperasilah wujud dari asas kekeluargaan yang menjadi pelaku pertama pembangunan sekaligus pondasi ekonomi Indonesia dengan prinsip kebersamaan yang menjadi role model dari perekonomian kita.

Koperasi Merah Putih

Pemerintah hari ini walaupun sangat serius menghadirkan koperasi (merah putih) sepertinya belum menyadari bahwa warga negara kondisinya sangat krisis sehingga kritis. Mereka menuntut tersedianya lapangan kerja di segala bidang, dimudahkan segala urusan kehidupan serta adanya implementasi penegakan hukum yang jelas dan keras atas sejumlah kasus besar yang tak habis-habis. Mereka mengharap revolusi total.

Artinya, bila situasi dan kondisi sosial saat ini diabaikan oleh pemerintah, maka pilihan pahit yang terjadi secara nasional adalah konflik sosial dan “distrust society” berkepanjangan yang pada akhirnya kita bangkrut dan bisa bubar.

Mengantisipasi hal itu, tak ada pilihan lain kecuali kita bersama harus secepatnya merealisasikan koperasi merah putih dan secepatnya menyehatkan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Ini adalah upaya untuk meningkatkan kinerja dan kesehatan keuangan Koperasi dan BUMN agar dapat beroperasi secara cepat, tepat, transparan, adil dan profesional.

Dua kerja raksasa ini bertujuan untuk memastikan Koperasi dan BUMN memberikan lapangan pekerjaan, mendelet krisis dan menyehatkan jiwa krisis sehingga bermanfaat bagi negara, warga negara, serta menumbuhkan sekaligus memeratakan ekonomi sambil mentradisikan keadilan ekonomi politik di seluruh negeri. Inilah ciri negara Pancasila.(*)

Tags: BUMNEkonomi PancasilaKoperasiYudhie Haryono
Previous Post

Giat di Solo, FKPT Jateng Sebut Buku Pencegahan Terorisme pada Anak Sangat Penting

Next Post

Inilah Tempat Salat Idul Adha Muhammadiyah Semarang, 24 Lokasi di Lapangan

Next Post
Lapangan parkir Ex Wonderia, jl. Sriwijaya. Salah satu tempat lokasi penyelenggaraan salat Iduladha 1446 H PDM Kota Semarang

Inilah Tempat Salat Idul Adha Muhammadiyah Semarang, 24 Lokasi di Lapangan

Berita Terkini

Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang

Waketum AMPI Pusat Apresiasi Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang, Bukti Adaptif Zaman

7 Agustus 2025
Yudhie Haryono (kiri) dan Agus Rizal (kanan)

Swasta Dalam Sistem Ekonomi Pancasila

6 Agustus 2025
Foto Tony Rosyid Versi AI

Mencari Kandidat Ketum PPP 2025-2030

5 Agustus 2025
Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang