Harian Semarang
No Result
View All Result
Jumat, Agustus 8, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home Hukum

Dalih Balas Dendam Otak Pembacokan Mahasiswa Unwahas, Ngakunya Dipukuli Ternyata oh Ternyata…

1 April 2022
in Hukum
Sidang lanjutan terdakwa otak pembacokan mahasiswa Unwahas

Sidang lanjutan terdakwa otak pembacokan mahasiswa Unwahas. Foto LKBH Garuda Yaksa

0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hariansemarang.id – Masih ingat kasus pembacokan mahasiswa Unwahas? Kasusnya sekarang sudah sampai sidang keempat lho dengan terdakwa Nurudin, yang diduga otak pembacokan. Kasus pembacokan mahasiswa Universitas Wahid Hasyim atau Unwahas atas terdakwa Nurudin dan Doly kembali digelar di Pengadilan Negri Semarang, Kamis 31 Maret 2022. Dua korban pembacokan adalah Darul Husni dan Naufal Arkan Al Farisi.

Dalam keterangannya Nurudin mengaku menginisiasi pembacokan akibat dipukuli oleh teman-teman korban saat kegiatan musyawarah mahasiswa Unwahas.

“Saya dan DRX (16) sempat dipukuli dari kelompok korban, dan teman saya juga dipukuli hingga membuat saya tidak terima,” ungkapnya dalam persidangan yang ia hadiri secara virtual.

Menambahi keterangan Nurudin, Doly menyampaikan awal mula keterlibatannya karena dihubungi DRX untuk membantu Nurudin dan Doly melakukan balas dendam.

“Saya ditelfon DRX untuk dimintai tolong. Kebetulan saya sedang di rumah Yahya dan ada celurit di sana jadi saya bawa,” terang Doly.

Sebagaimana pengakuan saksi Yahya dalam sidang sebelumnya, celurit yang digunakan DRX dan Doly untuk membacok memang miliknya.

Menanggapi keterangan terdakwa, saksi Salman, teman Darul dan Naufal, yang hadir langsung dalam persidangan merasa ada yang janggal. Ia merasa tidak pernah memukul para terdakwa saat di kampus.

“Semua tahu awal mula konfliknya dengan teman yang namanya Irhas (teman Nurudin). Meskipun begitu antara saya dan Irhas sudah saling berdamai, saling meminta maaf bahkan berpelukan. Itu semua disaksikan Ketua BEM dan banyak teman-teman. Sudah tidak ada masalah. Jadi tidak ada hubungannya dengan Nurudin,” tegas Salman.

Meski demikian Nurudin masih merasa tidak terima. Ia kemudian meminta DRX dan Doly untuk melancarkan niat jahatnya dengan imbalan satu bungkus rokok dan dijanjikan uang Rp50.000.

Melihat keterangan dan fakta persidangan yang ada, pendamping korban pembacokan, LKBH Garuda Yaksa menilai kasus tersebut sangat mungkin dikembangkan. Terlebih banyak nama yang telah disebutkan oleh terdakwa dan terindikasi ada keterlibatan.

“Kami menilai kasus ini sangat mungkin untuk dikembangkan. Nama-nama yang sudah disebutkan oleh para terdakwa terindikasi kuat ada keterlibatan langsung. Harapannya dapat ditindaklanjuti secara serius agar kasus serupa tidak terulang,” jelas Tomo, mewakili LKBH Garuda Yaksa.

Tags: Darul NaufalMahasiswa dibacokMahasiswa UnwahasMahasiswa Unwahas dibacokOtak pembacokan mahasiswa UnwahasUnwahas Semarang
Previous Post

FKPT Jateng Ajak Pemuda Tingkatkan Imunitas Kebangsaan

Next Post

Demi Anies Baswedan Presiden, Relawan Buat Cargo Bike ala Eropa

Next Post
Relawan ABC Anies Baswedan Jepara dengan cargo bike

Demi Anies Baswedan Presiden, Relawan Buat Cargo Bike ala Eropa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang

Waketum AMPI Pusat Apresiasi Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang, Bukti Adaptif Zaman

7 Agustus 2025
Yudhie Haryono (kiri) dan Agus Rizal (kanan)

Swasta Dalam Sistem Ekonomi Pancasila

6 Agustus 2025
Foto Tony Rosyid Versi AI

Mencari Kandidat Ketum PPP 2025-2030

5 Agustus 2025
Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang