Wonogiri, Harian Jateng – Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, memang kaya akan budaya dan seninya Salah satunya adalah Tari Gandrung Wonogiren, Tayub Modern Versi Wonogiri yang saat ini mulai diminati masyarakat terutama pelajar dan generasi muda Wonogiri. Sebagai salah satu kabupaten di Jateng, Wonogiri banyak dicari keunikannya, termasuk juga wisata Wonogiri, makanan khas Wonogiri, Wonogiri tempo dulu, berita Wonogiri terbaru, Wonogiri map atau peta Wonogiri.
![]() |
Tari Gandrung Wonogiren khas Wongiri. |
Selain itu, para wisatawan juga melirik Wonogiri sebagai Kota Gaplek. Sebelum berkunjung ke sana, banyak orang mencari informasi peta Kabupaten Wonogiri dan juga lagu Wonogiri. Tak kalah menarik, saat ini pelajar SMA/SMK di Wonogiri juga mulai menjamah seni tari.
Mereka yang terhimpun di Sanggar Tari Laksita Budaya dan Sanggar Tari Sekar Arum beberapa hari ini menari lincah dalam agenda Pameran Produk Unggulan Daerah Kabupaten Wonogiri 2015 yang digelar sejak 13 Mei 2015 sampai tanggal 17 Mei 2015 yang bertempat di GOR Giri Mandala, Wonogiri, Jateng.
Tari Gandrung Wonogiren
Pelajar tersebut, mementaskan Tari Gandrung Wonogiren yang memukau banyak orang. Tari yang diprioritaskan menjadi Tayub Modern khas Wonogiri tersebut, adalah tari yang koroegrafi atau rancangan tarinya diciptakan oleh Handoko, S.Sn sebagai salah satu seniman kondang di sana.
Handoko, dalam Tari Gandrung Wonogiren tersebut, mendesain sejarah perjuangan rakyat Wonogiri dalam menumpas dan memerangi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang menjamur di masyarakat Indonesia. Jadi secara sederhana, Tari Gandrung Wonogiren adalah tari khas Wonogiri untuk melawan korupsi.
Saat menari, penari di dalam Tarian Gandrung Wonogiren tersebut bisa laki-laki atau perempuan. Mereka membawa senjata, yaitu sapu lidi yang melambangkan perlawanan terhadap korupsi. Dalam tarian tersebut, durasinya sekitar 15 menit yang sangat memukau penonton.
Dian Purbaya Sari SPd pelatih tari Gandrung Wonogiren, menjelaskan bahwa lidi tersebut menjadi simbol membersihkan segala bentuk kotoran. “Sapu Lidi melambangkan bersih-bersih dari segala bentuk kotoran terutama yang terkait dengan perilaku yang kurang terpuji di masyarakat” ujar dia. Menurut Dian, jika KKN sudah dimusnahkan, maka ada katarsis dan ekspresi kegembiraan pada masyarakat, bak seperti orang jatuh cinta.
Tari Gandrung Wonogiren tersebut, konsepnya dimainkan dengan mengenakan baju warna bitu putih. Tahun lalu, yaitu tahun 2014, Tari Gandrung Wonogiren tersebut juga berhasil mendapatkan Juara Harapan I pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMA/SMK. Sebagai pelajar dan pemuda di Wonogiri, sudah sepatutnya nguri-nguri budaya yang luar biasa tersebut yang belum tentu dimiliki daerah lain. (Red-HJ34/Foto: Pemkab Wonogiri).