Sragen, Harian Jateng – Batu akik khas Sragen, Jawa Tengah, salah satunya adalah batu akik sangiran yang menjadi pusat perhatian masyarakat. Bagi Anda pecinta batu akik, maka sudah pantas dan layak untuk mengoleksi batu akik khas Sragen dan wajib mengetahui harga batu akik sangiran khas Sragen terbaru 2015, tak hanya bagi warga Sragen, namun juga untuk semua masyarakat Jawa Tengah.
Batu akik sangiran adalah batu akik atau batu mulia khas Sragen, Jawa Tengah. Batu akik sangiran adalah batu akik yang berasal dari fosil sangiran. Warga Sragen, mendapatkan batu akik Sangiran bisa dari kali, pepohonan, sawah, halaman rumah, dan sebagainya. Mereka berburu mencari batu akik sangiran sebagai salah satu batu akik khas Sragen. Baca juga: Waw, Manfaat Memakai Batu Akik adalah Tambah Kaya.
Jenis batu akik sangiran di Sragen pun beragam. Ada yang bernama batu meteor sangiran, batu pancawarna sangiran, batu akik sumsum mani gajah sangiran, batu akik naga sui sangiran, batu akik kecubung sangiran, batu akik petir sangiran, batu fosil sangiran, batu lintang sangiran dan sebagainya. Di Sragen, seperti contoh di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jateng sudah mulai ramai mempromosikan batu akik sangiran.
Menurut salah seorang pengrajin batu akik sangiran, Rudi Hartono (34) menuturkan bahwa dirinya sudah lima bulan lebih menggeluti kerajinan batu akik. Awalnya, sebelum demam batu akik, Rudi sudah mengoleksi batu akik sejak tahun 2008 lalu. Menurut pria tersebut, harga batu akik sangiran lumayan mahal dan bisa mendapat banyak keuntungan. “Kalau yang paling murah, itu harganya Rp. 100.000, namun ada yang Rp. 150.000, Rp. 200.000 sampai Rp. 1.000.000,” jelas dia, Kamis (28/5/2015) di Sragen. Baca juga: Mahar Pernikahan Unik dari Batu Akik.
Tak hanya warga Sragen saja, namun banyak pecinta batu akik dari luar kota juga memburu batu akik sangiran. “Kemarin ada dari Brebes dan Kendal, dua orang sedang mencari batu akik sangiran, saya kasih yang harga Rp. 300.000 jenis batu akik petir sangiran dan batu lintang sangiran,” jelas dia kepada Harian Jateng. Menurut Rudi, untuk melestarikan batu akik khas Sragen tersebut, pemerintah perlu mendukung para pengrajin, kolektor dan penjual batu akik.
“Ya sering digelar pameran dan kontes batu mulia, saya yakin batu akik sangiran khas Sragen ini akan dikenal banyak orang,” tegas Rudi.
Akan tetapi, bisnis yang dijalankan Rudi ternyata tak semulus yang dibanyangkan. Sebab, saat ini banyak muncul pengrajin dadakan dan toko-toko batu akik berjudel di Sragen, salah satunya di Jalan Raya Sangiran Sragen yang menjadi pusat perhatian wisatawan dan pengunjung dari luar Sragen.
Bagi Rudi sendiri, mengoleksi batu akik butuh daya kreatif. Sebab, kalau hanya ikut-ikutan, maka tidak bisa menjiwai. “Saya sendiri tiap hari harus menggosok banyak batu akik, jadinya harus sabar,” beber dia.
Meskipun banyak pengrajin dadakan dan toko batu akik di Sragen bermunculan, namun bagi Rudi hal itu menjadi fenomena yang bagus untuk mengangkat batu akik khas Sragen agar semakin dikenal, diminati dan dibeli masyarakat. “Yang penting tahu dulu, nanti kalau sudah tahu kan lama-lama suka dan membelinya,” terangnya.
Harga batu akik Sragen, sebenarnya tak jauh berbeda dengan harga batu akik Sragen, harga batu akik Magelang, harga batu akik Temanggung, harga batu akik Banjarnegara, harga batu akik Wonosobo, harga batu akik Klaten, harga batu akik Wonogiri, harga batu akik Solo, harga batu akik Boyolali, harga batu akik Salatiga, harga batu akik Purbalingga, harga batu akik Semarang, harga batu akik Demak dan sebagainya. Harga batu akik termahal, harga batu akik termurah, harga batu akik kalimaya, harga batu akik sulaiman terbaru juga menjadi perhatian banyak orang. (Red-HJ34/Foto: Dian/Harian Jateng).