Kapan awal Ramadhan bulan Puasa 2015? Ya, pertanyaan itu selalu muncul sebelum mendekati Ramadhan 2015 tahun ini. Biasanya, penentuan awal Ramadhan 2015 nanti akan ditentukan oleh sidang isbat 2015 nanti. Padahal, jika merujuk pada kalender, Ramadhan 2015 jatuh pada 18 Juni 2015 nanti dan berakhir pada 18 Juli 2015.
Awal Ramadhan 2015 memang menjadi kerinduan bagi umat Islam di Indonesia. Awal Ramadhan 2015 juga menjadi pekerjaan rumah bersama bagi umat Islam di Indonesia. Sebab, umat Islam di Indonesia biasanya ada yang merujuk hasil sidang isbath Kemenag RI 2015 tetang awal Ramadhan 2015.
Ada juga yang mencari informasi awal Ramadhan 2015 menurut Muhammadiyah, awal Ramadhan 2015 NU, awal Ramadhan 2015 menurut LDII, awal Ramadhan 2015 menurut MUI, awal Ramadhan 2015 menurut ahli falak, Ramadhan 2015 menurut MTA. Biasanya, untuk mementukan atau cara menentukan awal Ramadhan 2015 juga menjadi perdebatan sengit di kalangan ahli falak dan akademisi serta tokoh Islam.
Tak hanya dalam penentuan awal Ramadhan 2015, biasanya umat Islam di Indonesia juga ada persamaan dan ada perbedaan dalam penentuan awal Syawal atau 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri 2015 nanti. Semoga ke depan, dalam penentuan awal Ramadhan 2015 dan Hari Raya Idul Fitri 2015 bisa berlangsung baik.
Awal Ramadhan 18 Juni 2015 – 17 Jui 2015
Banyak sekali metode untuk menentukan awal Ramadhan 2015, bahkan bisa jauh-jauh hari. Akan tetapi, untuk Ramadhan 2015 ini, sesuai dengan data dan penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan juga rujukan dan literatur almanak lainnya, awal Ramadhan 2015 tahun ini jatuh pada hari Kamis tanggal 18 Juni 2015. Akan tetapi, Ramadhan 2015 ini tak sampai full 30 hari, sebab menurut LAPAN, Hari Raya Idul Fitri 2015 jatuh pada 17 Juli 2015.
Meskipun menurut LAPAN, awal Ramadhan 2015 jatuh pada 18 Juni 2015 dan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 17 Juli 2015, namun hal itu tentu masih banyak pendapat lainnya yang patut Anda bandingkan untuk menjalankan puasa nantinya.
Cara Menentukan Awal Ramadhan 2015Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya pernah memberikan rambu-rambu dalam memberikan awal Ramadhan 2015 dan Hari Raya Idul Fitri 2015. Hadist tersebut berbunyi: “Berpuasalah kamu karena melihat hilal, dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang, maka genapkanlah.”
Dalam dunia falak, cara menentukan awal Ramadhan 2015 terbagi atas dua cara, yaitu hisab rukyat. Secara harfiyah, hisab adalah perhitugan. Secara luas, hisab merupakan metode perhitungan secara matematis dan astronomis, guna untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriyah.
Dalam hal ini, hisab Ramadhan 2015 juga sudah digadang-gadang dan sudah tersebar jadwal imsakiyah 2015 di berbagai daerah. Secara internal Islam, hisab lebih sering digunakan dalam astronomi atau ilmu falak untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
Sedangkan cara penentuan awal Ramadhan 2015 kedua, yaitu Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal. Hal itu dilakukan dengan cara melihat penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak atau konjungsi. Dalam ilmu falak atau astronomi, rukyat bisa dilakukan siapa saja, karena caranya adalah dengan cara melihat dengan mata telanjang, juga bisa menggunakan alat lain seperti teleskop maupun alat bantu optik yang canggih.
Dalam rumus rukyat, kalender Islam hanya 29 hari atau 30 hari. Jadi, jika umat Islam menggunakan rukyat sebagai pendekatan untuk menentukan awal Ramadhan 2015, maka sudah jelas bisa 29 hari atau 30 hari. Akan tetapi, hisab maupun rukyat hanya menjadi metode dan cara menentukan awal Ramadhan 2015, dan biasanya umat Islam di Indonesia lebih mempercayakan Kemenag RI dalam penentuan awal Ramadhan 2015 maupun penentuan 1 Syawal 1436 atau Hari Raya Idul Fitri 2015.