Kudus, Harian Jateng – Hampir semua pelajar, saat ini sudah terbiasa bermian hand phone atau HP, tak terkecuali pelajar di Kabupaten Kudus. Sesuai dengan hasil survei dalam yang dilakukan Racana Muria Whira – Shima Universitas Muria Kudus (UMK), maka intinya pelajar Kudus dilarang bermain HP saat berkendara di jalan raya dengan berbagai alasan.
Dari hasil survei tersebut, selain membahayakan, alasan tidak boleh bermain HP saat berkendara adalah dinilai tidak berperikemanusiaan.
Koordinator survei, Rohmat Yusroni menjelaskan dalam survei ini pihak Racana menyebar 150 angket. Rohmat yang juga mantan ketua Racana Muria Whira – Shima UMK juga menegaskan, survei tersebut metodenya dengan menyebar angket yang diberikan kepada ratusan pelajar di Kudus, tepatnya di lima kecamatan, meliputi kecamatan Bae, Dawe, Gebog, Kaliwungu, dan kecamatan Mejobo.
“’Namun dari angket yang kita sebar, hanya 134 yang kembali,” kata dia.
Hasil survei tersebut, menurut Rohmat, kebanyakan para responden yang terdiri atas pelajar di Kudus tersebut juga mengakui bahwa banyak berita kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat bermain HP saat berkendara, terutama berita di media televisi.
“68,7 % responden mengaku mengetahu dari televisi, media sosial (12,7 %), situs online (11,2 %), surat kabar (5,2 %), Radio (0,7 %), dan di obrolan warung kopi (0,7 %), lainnya (0,7 %),” beber dia.
Sementara itu, Dr Hidayatullah SH Mhum Sekretaris Forum Kemitraan Polisi Masyarakat dan Mahasiswa (FKPMM) UMK 2015 – 2018 menjelaskan bahwa pelajar bermain HP saat berkendara di jalan raya saat ini memang menjadi realitas.
Akan tetapi, menurut Hidayatullah yang juga Ketua Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Hukum (MIH) UMK tersebut, untuk mengedukasi agar pelajar dan masyarakat umum berkendara dengan baik saat berkendara, yakni dengan mematuhi rambu-rambu yang ada, dan tidak membahayakan pengguna jalan lain, seperti dengan bermain HP, tidak bisa hanya diserahkan kepada pihak kepolisian. “Masyarakat juga mesti mengambil peran untuk mengedukasi,’’ jelas dia.
Pihaknya mengajak masyarakat harus mengambil peran mengedukasi agar pelajar di Kudus lebih berhati-hati dalam bermain HP saat berkendara, bahkan kalau bisa tidak bermain HP sama sekali ketika sudah berkendara. (Red-HJ35/UMK).