Jakarta, Harian Jateng – Kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak substansial. “Tak ada hal subtansial yang dikerjakan Jokowi. Tak ada terobosan kinerja dalam soal kedaulatan mata uang,” ujar M Yudhie Haryono Direktur Eksekutif Nusantara Centre.
Menurut penggagas Komisi Ideologi Negara ini, makin hari, rupiah kita tak berarti. “Akibatnya bisnis yang ada kaitannya dangan impor lumpuh. Lebih jauh industri melamban dan mati. Deindustrialisasi menjadi potretnya. Kalau tokoh tumbuh industri manufaktur di IT, terutama produksi HP, subjeknya bukan warga negara Indonesia,” tukas dia.
Industri HP, kata Yudhie, kini jadi ladang pengeruk keuntungan sangat besar (nomor dua setelah migas). Di Indonesia tercatat ada 700 juta unit HP dengan berbagai merk, mulai Nokia, SonyE ricsson, Samsung, Blackberry, dan lainnya.
“Statistik memperlihatkan, grafik peningkatan pengguna gadget selalu menunjukkan trend positif dari waktu ke waktu. Sayangnya, pelaku lokal stagnan, pelaku asing (China) meningkat dahsyat. Pemerintah dan kita semua jadi penonton dungu. Dunia usaha dan pendidikan tak bersinergi menangkap peluang ini. Semua sibuk korupsi dan blusukan,” pungkas dia. (Red-HJ33/Foto: Kompas).