Warga yang beraktivitas di Sungai Belang Brebes, Senin (14/9/2015). |
Brebes, Harian Jateng – Akibat musim kemarau panjang, sungai Belang banyak diserbu warga Desa Galuh Timur dan Desa Kali Jurang, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mereka tampak asyik mandi bersama pada Senin (14/9/2015) di sungai Belang tersebut.
Meskipun kondisi sungai tampak kering, warga terpaksa membuat lubang-lubang kecil untuk keperluan mandi cuci bahkan untuk dikonsumsi.
Sainah (45), warga Dukuh Tengah, Desa Galuh Timur, menuturkan bahwa dirinya tidak mempunyai sumur di rumahnya. Maka ia bersama warga lain memanfaatkan air sungai Belang untuk berbagai keperluan. Meski dirinya harus membuat lubangan kecil terlebih dahulu.
”Saya tidak punya sumur di rumah, sudah biasa saya memanfaatkan air sungai Belang untuk mandi, mencuci dan juga untuk air minum,” ucapnya.
Masih kata Sainah, warga yang mampu biasanya pada membuat sumur bor dirumahnya dan ada juga yang membeli air bersih dari penjual air keliling di desa setempat untuk keperluan setiap harinya.
Sementara Kades Galuh Timur, Sobandi melalui Sekdesnya Agung Priyanto membenarkan di wilayah desanya tersebut krisis air bersih disaat musim kemarau. Ada tiga RW yaitu RW 01, RW 06 dan RW 07 kurang lebih ada sekitar 1.341 Kepala Keluarga (KK) yang mengalami dampak akibat dari musim kemarau di tahun 2015 ini.
”Sudah dua bulan ini warga kami banyak memanfaatkan air sungai Belang, bahkan pernah didroping air bersih hanya sekali saja dari dinas terkait,” ungkap Agung Priyanto.
Agung menambahkan, di Kecamatan Tonjong warga yang memanfaatkan sungai Belang selain warga Desa kami,juga ada dari warga tetangga desa yakni, Desa Kali Jurang masih kecamatan setempat.
”Kami berharap, pemerintah jangan mendroping air bersih lebih baik pengadaan PDAM agar warga kami bisa menggunakan air bersih secara berkeselanjutan. Kasihan warga kami setiap musim kemarau selalu memanfaatkan air dari sungai Belang,” pungkasnya. (Red-HJ12/Priyanto Rodjak).