![]() |
dr. Erna Nuraini, M. HLth.Sc Kepala DKK Kabupaten Pemalang-Jawa Tengah
|
Pemalang, Harian Jateng – Sedikitnya, ada 54 ribu Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kabupaten Pemalang tidak aktif. Bahkan, banyak warga pengguna Kartu BPJS/ KIS yang tidak aktif.
Menanggapi hal itu, dr. Erna Nuraini, M. HLth.Sc kepala DKK Kabupaten Pemalang ketika disambangi di kantornya Selasa (1/3/2016) mengatakan ada ribuan KIS yang tidak aktif.
“Ada 54.000(lima puluh empat ribu) dari 728.000( tujuh ratus dua puluh delapan ribu) kartu KIS yang ada di Pemalang tidak aktif, hal ini karenakan pada tahun 2016 kemensos melakukan pendataan ulang bagi keluarga miskin/ kurang mampu dan dari data tersebut dikeluarkan data KIS yang dinonaktifkan dan data KIS Peserta baru ini bisa terjadi karena alasan :meninggal, perubahan ekonomi, double kartu,” jelasnya.
Erna juga mengatakan sesuai dengan tupoksinya, yang mendata warga miskin adalah kemensos sedangkan Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai unsur pelayanan kesehatan.
Di samping itu Erna juga berharap adanya kesepahaman untuk duduk bersama antara Dinsos, DinKes, dan BPJS untuk menindaklajuti dan menyelesaikan peserta yang dicoret ini demi kebaikan pelayanan terhadap masyarakat.
Seperti contoh Irfan (66) tahun, warga Desa Pedurungan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang beberapa waktu yang lalu di rawat di RS. Siaga Medika Pemalang dengan menggunakan Kartu BPJS dan KIS atas nama dirinya.
Akan tetapi, pada saat pengobatan (rawat inap dinyatakan sembuh harus membayar Rp.6jt lebih karena kartu BPJS/ KIS dinyatakan tidak berlaku/tidak aktif oleh pihak RS tersebut.
Direktur RS. Siaga Medika dr. Ovi Dwi Antoro ketika dikorfirmasi tentang hal tersebut membenarkannya.
“Benar, pasien atas nama Irfan adalah satu dari sekian banyak pasien yang menggunakan Kartu KIS/BPJS program pemerintah pusat yang tidak aktif dan masih banyak yang lain, pada saat pasien masuk ke RS Siaga Medika pasti kami tanyakan menggunakan fasilitas BPJS/ KIS dan akan kami cek registrasi kartus tsb apabila On ya kami katakan On apabila kartu tersebut tidak aktif,” jelas dia.
Ya kami langsung katakan juga dan pasien tetap kami rawat, lanjut dia, serta pihak keluarga kami sarankan untuk mengurus ke dinas terkait untuk bisa membuat kartu KIS tersebut aktif.
“Dan apabila tidak bisa, kami juga katakan pasien masuk ke pembiayaan umum,” beber dia. (Red-HJ99/Joko Longkeyang).