Faradila Jihan Saptarani. (Foto: dok-pribadi). |
Bagi Faradila Jihan Saptarani, menjadi seorang model yang utama adalah attitude. Bukan sekadar berpose dengan konsep nude atau buka-bukaan. Sebab, menjalani profesi model adalah bergerak di dunia seni yang pelakunya harus paham dan tidak hanya ikut-ikutan belaka.
“Saya memang hobi sih. Pernah ikut beberapa event di Semarang,” ujar Faradila Jihan kepada Harian Jateng, Selasa (8/3/2016) sore di sela-sela kesibukannya kuliah di UNIKA Soegijpranata Semarang tersebut.
Diakuinya, dunia modelling sudah ia jamah sejak kecil. Meskipun dijadikan hobi, namun perempuan yang tinggal di Karanggeneng RT 1 RW 2 Gunungpati, Kota Semarang ini mengaku bahwa sebenarnya menjadi model tidak boleh setengah hati.
Tak Boleh Setengah Hati
“Kalau mau dijadikan ya hobi saja, tapi kalau mau profesional ya sekalian profesional. Tapi bersaingnya dengan cara sehat dan tetap mengutamakan attitude,” ujar perempuan kelahiran Semarang 1 Januari 1995 tersebut.
Oleh karena itu, mahasiswi yang mengambil jurusan IT yang kini duduk di semester enam tersebut mengatakan sebenarnya ada kelebihan tersendiri, antara model yang ikut agensi atau komunitas dengan yang bergerak sendiri atau freelance.
“Tapi kalau mau profesional susah, namun bagi saya ya yang penting baik sama teman dan kenalan,” beber dia.
Dijelaskan dia, sudah ada beberapa event pemotretan ia ikutin. Seperti Event Ungaran Fotografi 2012 dengan konsep casual, UMK Fotografi tahun 2014 di bulan Ramadhan, Ufo Ungaran 2013 DJ Female dan lain sebagainya.
Mahasiswi asal Kota Atlas ini juga menegaskan, bahwa persaingan modelling di Semarang saat ini sangat ketat. Bahkan, tidak usah profesional pun sudah bisa. “Ya yang penting bisa pose dan dijepret kamer XLR itu sudah bisa jadi model. Di sini memang beda dengan Bandung ya, tapi kalau mau profesional ya harusnya ikut sekolah modelling,” papar dia. (Red-HJ99/Foto: Faradila-dok).