Salah satu peserta batik di ajang Dinusfest 2016. |
Semarang, Harian Jateng – Siswi SMK Umar Fatah Rembang, Jawa Tengah, berhasil menyabet Juara I Lomba Batik Dinusfest 2016. Ia adalah Sri Ningsih, siswi SMK Umar Fatah Rembang. Pelajar tersebut mengaku sangat senang karena usaha yang telah dilakukannya berbuah hasil. Bersama 14 rekannya, siswi kelas XII ini mengaku harus berangkat pukul 04.00 subuh untuk berangkat menuju Udinus.
“Alhamdulillah mas usaha saya engga sia-sia, saya sama teman-teman berangkat dari rumah (Rembang) jam 04.00 pagi”, ungkap Sri dengan hati berbunga-bunga.
Melalui lomba batik ini, Yuliman berharap para generasi muda dapat lebih baik lagi untuk menjaga dan melestarikan budayanya sendiri. “Harapan kami ya generasi muda ini bisa lebih nguri-nguri lagi budayanya sendiri”, pungkasnya.
Sejak dibuka Wakil Rektor II Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Dr. St. Dwiarso Utomo SE,M.Kom,Akt,CA pada Senin (21/3/2016) pukul 08.30 WIB, Dinusfest 2016 langsung dimeriahkan dengan berbagai macam lomba yang menggaet peserta baik dari mahasiswa Udinus maupun dari siswa SMA/sederajat dari seluruh Indonesia yang mengikuti kegiatan spektakuler tersebut.
Lomba yang menarik perhatian, salah satunya adalah lomba batik yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Udinus. Bahkan, di luar dugaan bahwa dalam lomba yang diadakan di aula gedung E Udinus tersebut diikuti lebih dari tiga ratus peserta siswa SMA/sederajat dari Semarang dan sekitarnya.
Antusiasme peserta yang sangat tinggi nampak jelas terlihat dari sesaknya area untuk membatik yang disediakan oleh panitia. Peserta sendiri dipersilahkan untuk membuat pola batik dengan pensil di atas kain yang telah disediakan oleh panitia. Kemudian dilanjutkan dengan proses pewarnaan menggunakan malam panas yang dituangkan dalam canting.
Dekan Fakultas Teknik, Dr. Eng. Yuliman Purwanto, M.Eng., disela-sela acara menuturkan penyelenggaraan lomba batik ini sendiri dimaksudkan agar generasi muda saat ini dapat menjaga kelestarian budaya bangsa sendiri.
“Kita berharap generasi pemuda penerus bangsa ini menguri-nguri budaya kita sendiri,” paparnya.
Dikatakannya, melalui lomba ini ia juga berpesan agar jangan sampai budaya Indonesia yang bernilai tinggi ini diakuisisi oleh bangsa asing.
“Jangan sampai budaya kita yang nilainya tinggi ini diklaim oleh bangsa asing,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Udinus, Dr. Pulung Nurtantio Andono bersama Ketua Junior Chamber Internasional (JCI) Semarang secara simbolis membuka lomba tersebut dengan membuat batik berpola Udinus dan JCI di atas selembar kain. Kedatangan mereka sendiri merupakan salah satu bentuk dukungan kepada Udinus yang turut serta melestarikan budaya batik. (Red-HS99/Agus).