Sekda Pemalang Drs. Budhi Rarjo saat ditemui awak media. |
Pemalang, Harian Jateng – Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, memang dikenal sebagai salah satu desa yang mempunyai potensi wisata mangrove yang luas dan merupakan salah satu contoh pengelolaan mangrove berbasis masyarakat, di mana keberhasilanya sangat tergantung kepada masyarakat.
“Luas kawasan mangrove di Desa Mojo tinggal sekitar 25 ha,” ujar Sekda Pemalang Drs. Budhi Rarjo.
Di hutan mangrove Desa Mojo, lanjut dia, ada sesuatu yang harus di selamatkan dari semula luas area 70ha.
“Sekarang tinggal 25 ha yang lainnya terkena abrasi dan akan kami laporkan kepada Bupati,” jelas Sekda BR.
Sekda BR juga menyampaikan dalam wawancara dengan awak media bahwa susur sungai comal menuju hutan mangrove ke Desa mojo ini adalah tindak lanjut dari perintah Bupati untuk menjadikan Destinasi wisata baru dengan team survey.
“Di mana akan didapatkan peta lokasi akan dibangun letak dermaganya oleh pemda Pemalang dan yang menarik adalah pemandangan di kanan kiri sungai lain dengan yang dipegunungan,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut dijelaskan juga mengenai keamanan, akan disesuaikan dengan standart operasional prosedur (SOP) oleh karena itu pihak pemda menggandeng, TNI, Polri, Tim Sar, Tagana, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Pemalang. (Red-HJ99/Joko Longkeyang).