![]() |
Dion Napoleon |
Bagi Dion Napoleon, menjadi DJ atau disjoki (disc jockey) adalah kebanggan tersendiri. Sebab, Dion sendiri juga mendalami dunia modelling, namun ia mengaku lebih fokus pada DJ.
“Sebenernya lebih ke DJ ya. Saya terjun di dunia DJ sudah dari 2012 akhir. Saat itu saya masih SMA kelas 2, dan saya sekolah DJ di Pull DJ School Jogjakarta,” ujar Dion Napoleon kepada Harian Jateng, Senin (4/4/2016).
Motivasi menjadi DJ, lanjut dia, karena saya suka banget dengan yang namanya musik dan suka dunia entartaint dan menjadi DJ bukan buat kerja tapi hanya sekadar hobi.
“Pengalaman karir saya dimulai dari setelah lulus dari PDJS mulai main di cafe, lounge club, brithdaybash, pensi sekolah, serta event-event besar special day seperti Valentine atau pum tahun baru,” papar alumnus SMA 1 Sleman tersebut.
Sukses Jalani DJ
Di sela-sela kesibukannya kuliah dan menekuni bisnis Napoleon Home Stone (NHS) pabrik batu potong alam, Dion pun masih bisa membagi waktu untuk mencari pundi-pundi rupiah. Maka tidak heran jika dia serius mendalami dunia DJ.
“Setelah saya lulus dari SMA, saya masih melanjutkan karir saya sambil kuliah di STIE YKPN Jogjakarta. Setelah masuk sekolah bussines tersebut, saya mendirikan usaha kecil, ya sebut saja Napoleon Home Stone (NHS) pabrik batu potong alam yang berpabrik di Muntilan, malu dong sekolah bussines tapi nggka punya bussines,” beber dia.
Jadi saat waktu kuliah, lanjut dia, dunia DJ apalagi yang club malam sudah saya kurangi karena saya juga kewalahan ngurusin NHS. “Belum lagi di sampe freelance model catwalk yang kadang saya geluti juga,” ujar dia.
Di tahun lalu, kata dia, saya juga mengikuti kegiatan duta wisata, motivasi, di tengah pemilihan yang ketat tersebut. “Ada omongan bahwa kenapa DJ ikut duta wisata? Bukankah DJ dianggap negatif? Di situ saya mulai menjelaskan bahwa tidak selamanya DJ yang kita kenal itu buruk. Singkat cerita, setelah final, saya dapat Juara Mas Kepribadian Duta Wisata Kabupaten Magelang,” jelasnya panjang.
So, kata Dion, masih mikir DJ itu buruk? “Jadi kebetulan banget saya backgorund DJ dan saya dapat gelar Mas Kepribadian Kabupaten Magelang 2015,” beber pria kelahiran Bogor, 2 September 1995 tersebut.
Dari penjelasannya kepada Harian Jateng, ada bebera event DJ yang pernah dia ikut. “DJ new year eve, colour run, valentine pool party , birthdaybash, dan lainnya,” ungkap dia.
Selain DJ, Dion pun juga pernah iktu event-event modelling. Seperti event model catwalk yang diselenggaran sama designer-designer. “Kadang juga foto pakai baju designer,” beber dia.
Selain berbagi pengalaman, alumnus SMP 1 Srumbung ini juga berbagi tips untuk menjalani dunia DJ dan modelling. “Tips untuk menjalani kegiatan tersebut adalah selalu bersyukur dan enjoy buat ngelakuinnya. Karena kalau kita seneng sama pekerjaan kita, semua itu akan menjadi ringan,” beber dia.
Dion juga menegaskan, bahwa peran model bagi pariwata adalah dapat memajukan serta mengenal kan destinasi pariwisata kepada khalayak umum. “Semua wisata cocok untuk pemotretan, tinggal konsepnya aja mau bagaimana dan harus sesuai nyambung sama tempat wisatanya,” ujar dia. (Red-HJ99/Foto: Dion).