Maria Sekar saat pemotretan |
Bagi Maria Sekar, gengsi dan promosi wisata di Jawa Tengah, terutama wisata Kota Semarang perlu diangkap lewat fotografi dan modelling. Sebab, menurut model kelahiran Yogyakarta, 30 April 1990 ini, banyak peran strategis yang diemban model dan fotografer untuk mempromosikan wisata Semarang dan budaya serta potensi lokal Semarang dan kota lain di Jawa Tengah untuk dikenal di kancah nasional bahkan internasional.
“Peran model dalam mengangkat kebudayaan lokal sangat banyak. Budaya pada hakikatnya adalah suatu hal yang dituruhkan secara turun – temurun oleh nenek moyang kita. Semua hal itu cukup luas contohnya adalah sitem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Lokal sendiri diartikan sebagai sebuah daerah. Jadi, pengertian dari kebudayaan lokal adalah suatu hal yang dipercaya atau digunakan dalam kehidupan sehari – hari di dalam sebuah daerah,” ujar Maria Sekar kepada Harian Jateng, Senin (2/5/2016).
Budaya lokal, kata dia, biasanya menjadi sebuah ciri khas sebuah daerah. “Misalkan budaya lokal yang dimiliki oleh msyarakat jawa tengah dalam hal berbicara yaitu bertutur kata dengan lemah lembut dan juga sopan-santun,” jelasnya.
Menaikkan Gengsi Wisata Semarang
Model, menurut Maria, adalah seorang publict figure yang selalu menjadi sorotan mata masyarakat. ”Contohnya, trend pakaian yang digunakan oleh seorang model untuk berfoto, tata cara model saat berbicara biasanya akan di ikuti oleh masyarakat khayalak,” ujar Maria.
Model, lanjut dia, sangat berperan penting dalam mengangkat perkembangan kebudayaan lokal, dengan memperkenalkan kebudayaan pakaian batik misalnya.
“Model sangat berperan memotivasi masyarakat untuk melestarikan kebudayaan lokal ( daerah ) yang mungkin sudah hampir terlupakan,” beber dia.
Wisata di Semarang yang cocok untuk event dan konsepnya, menurut Maria seperti Museum MURI, Lawang Sewu, Museum Jateng. “Tentu tidak asing wisata-wisata itu dan sering terdengar di telinga kita,” ungkap dia.
Lokasi – lokasi tersebut, lanjut Maria, menurut saya sangat cocok untuk event foto selain memperkenalkan tempat wisata lokal di daerah Semarang juga dapat memperkenalkan budaya batik sebagai wardrobe yang digunakan model untuk event foto tersebut dengan konsep beauty glamour.
“Di daerah Semarang banyak tempat yang belum saya kunjungi, hanya sedikit pengetahuan saya tentang Semarang, tidak terlepas mungkin karena saya berasal dari Kota Yogyakarta, dan menetap di Kota Yogykarta. Namun tentu saya sering meluangkan waktu jika hanya sekedar berkunjung ke tempat – tempat wisata di Semarang,” jelas dia.
Menurut saya, kata dia, Semarang adalah kota yang cukup menarik, ramai, bersih, dan banyak tempat yang sangat prospek di promosikan lewat fotografi.
“Contohnya beberapa tempat wisata di Semarang seperti wisata alam Pantai Tirangcawang, Pantai Tirang, Pantai Marina, Pantai Maron,” kata Maria.
Wisata sejarah, lanjut Maria, seperti Museum MURI, Lawang Sewu, Museum Jateng. “Wisata Religi : Masjid Agung, Candi Tugu, Klenteng Sampoo Kong,” cetus dia.
Hal tersebut, ungkap Mari, harus dipromosikan agar masyarakat, khususnya generasi muda kita mengenal dan mencintai kebudayaan yang sudah kita miliki, dan sebisa mungkin melestarikan dengan ikut berwisata ke tempat – tempat tersebut. “Karena tanpa berwisata ke luar negeri, tanpa disadari kita kadang lupa kalau kebudayaan kita sendiri lebih indah dan mengagumkan,” beber perempuan yang juga bertstatus mahasiswi tersebut.
Peran media sosial, kata Maria, dalam fotografi adalah kita dapat dengan mudah memperkenalkan diri kita kepada masyarakat luas. Orang lain dapat mengetahui siapa kita, kita berasal dari mana dengan mudah. Sosial media adalah sarana yang sangat mudah digunakan untuk mempromosikan tempat, sesorang, benda dengan mudah melalui fotografi atau tulisan.
“Oleh karena itu jangan segan – segan mempelajari sosial media dan menggunakan nya seiring berkembangnya teknologi,” pungkas dia (Red-HJ99/Foto: Maria S).