Suasana penyuluhan di Trengguli, Demak. |
DEMAK, Harianjateng.com – NKRI harga mati merupakan semboyan yang selalu dikobarkan kepada segenap warga negara Indonesia. Sebagai upaya untuk menjaga Indonesia dari berbagai macamancaman, maka dibentuklah program Bela Negara sebagai cara untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan di antara warga masyarakat.
“Bila semua Komponen masyarakat bersatu kuat, maka lebih dahsyat daripada nuklir.Nasionalisme yang luntur harus dibangkitkan dan dikuatkan, maka kebanggaan sebagaiIndonesia melahirkan rasa bela bangsa dan harus diajarkan sedari dini,” ungkap Dr.Hidayatullah,SH.,Mhum yang juga Dosen Universitas Muria Kudus (UMK) yang kesehariannya menjabat Kaprodi Magister Ilmu Hukum, di acara penyuluhan TMMDREG 96 TA.2016 tentang Urgensi Bela Negara Demi Menjaga Keutuhan NKRI. Acara berlangsung di Balai DesaTrengguli, Kecamatan Wonosalam, Demak, Rabu (25/5/2016) malam.
Dirinya juga mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk benar-benar mengoptimalkankekuatan spiritualitas mereka, demi menguatkan aspek bela negara. Meningkatkan aspek belanegara juga tidak terlepas dari pengaruh konflik di negara-negara asing yang secara langsung berdampak pada Indonesia.
Dr.Hidayatullah,SH.,Mhum dalam paparannya mengungkapkan, perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan tidak terlepas atas doronganyang sangat kuat dari semua elemen masyarakat kepada para pejuang rakyat.
“Ungkapan Bela Negara yang digelorakan secara nasional merupakan hal penting tentangnasionalisme, patriotisme, dan bagaimana kita membela negara kita. NKRI yang berdasarkan
Pancasila harus kita jaga. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi,” katanya.
Dia menambahkan , kalau menjaga dan membela negara adalahsebuah kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali.Ancaman bahaya nyata seperti yang terjadi selama ini seperti terorisme, radikalisme, bencanaalam, penyalahgunaan narkoba, kekerasan atas nama agama, dan gerakan separatismenimbulkan disintegrasi NKRI.
“Seperti terorisme dan radikalisme, kita tidak berperang dengan lawan yang menggunakansenjata, tapi dengan lawan yang menggunakan metode cuci otak. Di sinilah peran semuaKomponen masyarakat bersama TNI-Polri menerapkan bela negara sebagai wujud kecintaan dan kebanggan mempertahankan persatuan NKRI,” kata Dr.Hidayatullah,SH.,Mhum tersebut. (Red-HJ99).