![]() |
Sekda Budi Raharjo didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Eka Nugroho
|
Pemalang, Harianjateng.com – Gebyar memperingati hari lahir Pancasila, 1 Juni di Kabupaten Pemalang diperingati cukup meriah pada Selasa malam (31/5/2016) oleh Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) cabang Pemalang bertempat di gedung serbaguna Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Peringatan harlah Pancasila dihadiri tokoh Alumni GMNI Pemalang, ketua DPRD Pemalang, Kodim 0711/ Pemalang dan Polres Pemalang, Ketua NU- Pemalang, GP Ansor Pemalang, Veteran RI, ormas LSM antara lain Pemuda Pancasila(PP), Pemuda Panca Marga(PPM), Gerakan Rakyat Indonesi Baru(GRIB) dan 400 siswa SLTA yang bergabung dalam GSNI yang berasal dari 40 sekolah yang ada di Pemalang dengan menggunakan seragam Kaos merah.
Dikatakan oleh Eka Nugroho ketua Panitia ,”tema yang di angkat dalam wungon peringatan hari lahir Pancasila tahun 2016 adalah Melalui Peringatan Lahirnya Pancasila, Tandai Bangkitnya Nasionalis Muda Kabupaten Pemalang oleh karenanya sekarang tidak kurang dari 400 GSNI mengikuti acara ini sebagai kader muda,” jelas Eka.
Lebih lanjut Eka, mengatakan sangat berterima kasih kepada para senior yang telah membimbingnya terutama kepada beliu Drs. Budi Raharjo (sekda. Pemalang ) sehingga acara ini berjalan aman, lancar tanpa kendala.
Acara wungon ini diawali dengan paduan suara dari beberapa sekolah yang membawakan lagu-lagu perjuangan, komunitas Orang Indonesia (OI) Pemalang, dan pemutaran Film Dokumentar Ir. Soekarno presiden pertama Republik Indonesi sebagai salah satu penggagas lahirnya Pancasila.
Sementara itu Drs.Budi Raharjo, sekda Kabupaten Pemalang alumni GMNI dalam sambutannya mengatakan sa’at ini merasakan nasionalis di sudah sangat kritis hal ini bisa dilihat dari rasa kebersamaan, gotong royong, penghormatan terhadap suku lain, agama lain dan ras lain sudah hampir tidak ada, tidak menjiwai Pancasila dalam kesehariannya, yang di dalamnya ada Bhineka Tunggal Ika.
Masih kata Komendan BR( sapa’an akrab Sekda Budi Raharjo) perbedaan yang ada di Indonesia adalah sebuah nilai luhur dari Pancasila, yang sekarang menjadi sangat langka di masyarakat Indonesia, Sebagai kader GMNI tentunya kami merasa sangat berdosa apabila membiarkan anak-anak muda tidak didik dengan nilai-nilai Pancasila.
Terkait dengan pelaksanaan malam wungon yang melibatkan siswa SLTA, BR lebih lanjut mengatakan pendidikan tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, NKRI yang berlandaskan Pancasila akan luntur kalau tidak dimulai dari generasi muda, oleh karena itu alumni GMNI Pemalang merekrut kader muda melalui siswa dengan nama Gerakan Siswa Nasional Indonesia( GSNI) dan ini baru pertamakali dilaksanakan di Pemalang.
“Bahkan di Indonesia yang melibatkan tidak kurang dari 400 siswa SMA/¬SMK di Pemalang dengan mendeklarasikan diri menjadi kader Pancasila melalui Gerakan Siswa Nasional Indonesia, yang selanjutnya mereka akan diberi pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila yang merupakan ajaran Bung Karno, dan akan diberikan pelajaran tentang Pancasila, Marhaenisme dan Tri Sakti di mana di dalamnya memuat nilai berdaulat di bidang politik, berdaulat dibidang ekonomi, dan berkepribadian dibidang kebudayaan,” pungkas dia. (Red-HJ99/Joko Longkeyang).