Anggota Komisi VIII DPR Choirul Muna |
Jakarta, Harianjateng.com – Proses evakuasi korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah masih terus berlangsung. Anggota Komisi VIII DPR Choirul Muna dari tempat kerjanya di DPR langsung memutuskan menuju lokasi bencana untuk bergabung dengan tim reaksi cepat nasdem Purworejo yang sudah di tempat. Choirul juga berkoordinasi dengan Badan Nasioal Penganggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Di sana ia akan melakukan komunikasi untuk segera tanggap darurat karena korban meninggal terus bertambah.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpunnya, sekitar 46 orang ditemukan meninggal. Korban tewas terbanyak terdapat di kabupaten Purworejo, di mana korban tewas mencapai 19 orang, 25 hilang dan 11 luka-luka akibat longsor di lima lokasi. Korban tewas di kabupaten Banjarnegara mencapai 6 orang dan 3 lainnya luka-luka. Sementara 7 orang tewas di kabupaten Kebumen. Di kabupaten Sukoharjo, Rembang dan Banyumas terdapat masing-masing 1 korban tewas.
“Itu daerah pemilihan saya, jadi saya harus terlibat dalam proses evakuasi dengan tim tanggap darurat NasDem. Apalagi saya juga di Komisi VIII yang juga akan berkoordinasi dengan BNPB,” ungkapnya saat hendak menuju bandara Soekarno-Hatta, Senin (20/06/2016).
Ia menyebutkan bahwa terdapat beberapa tempat yang tidak bisa diakses sama sekali. Sehingga pencarian korban hilang masih sangat sulit untuk daerah yang terisolir dan terus diupayakan secara maksimal oleh tim SAR gabungan. Selain itu sulitnya akses menuju lokasi longsor di beberapa daerah seperti Purwerejo membuat alat berat tidak dapat digunakan untuk mencari korban tertimbun longsor.
Tim tanggap darurat NasDem dan tim SAR gabungan tambahnya akan berusaha semaksimal mungkin menemukan korban yang masih dinyatakan hilang. Selain itu, tim juga akan bergerak cepat membuat pengungsian sementara bagi penduduk yang rumahnya terendam banjir dan longsor.
“Kami akan lakukan yang maksimal, sehingga masyarakat dapat tetap menjalankan hari raya nantinya,” paparnya.
Sebelunya, bencana banjir dan longsor terjadi di hampir seluruh kabupaten di Jawa Tengah, Sabtu, 18 Juni 2016. Bencana ini terjadi merata di 16 kabupaten di Jawa Tengah, yakni Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo. (Red-HJ99).