Ganjar Pranowo Gubernur Jateng |
Semarang, Harianjateng.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama seluruh pemerintah kabupaten/kota dan jajaran Komando Distrik Militer, sepakat menambah luas lahan tanam padi dengan strategi memanfaatkan musim kemarau basah guna meningkatkan produktivitas padi.
“Kita akan menambah luas lahan tanam padi dengan memanfaatkan kondisi cuaca yang disebut La Nina dan semua kabupaten/kota diminta komitmennya untuk meneken kesepakatan bersama,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (14/7/2016).
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai memberikan sambutan pada Rapat Kooordinasi Pangan Peningkatan Luas Tambah Tanam dan Serap Gabah Provinsi Jateng di Wisma Perdamaian Semarang.
Pada rapat koordinasi yang dibuka Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu juga dilakukan penandatanganan pernyataan kesanggupan luas tambah tanam oleh Dinas Pertanian Jateng, Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten/kota, serta Kodim se-Jateng.
Menurut Ganjar, sinergi antara Dinas Pertanian dan TNI ini merupakan modal besar dalam rangka meningkatkan swasembada pangan dan ketahanan pangan Jateng.
Ganjar menjelaskan bahwa luas tambah tanam padi di Jateng pada musim La Nina ini tercatat sebanyak 845 ribu hektare dan tersebar di 35 kabupaten/kota atau bertambah 128 ribu hektare dari luas sebelumnya.
“Dengan luas tanam itu diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi petani serta masyarakat Jateng maupun luar daerah,” ujarnya.
Terkait dengan produksi kedelai, Ganjar mengatakan bahwa budi daya kedelai bagi petani tidak menarik karena selain prosesnya rumit, harga jual komoditas bahan baku pembuatan tempe dan tahu itu juga lebih murah dari tanaman lain seperti jagung dan kacang hijau.
“Petani kedelai harus mendapat perhatian khusus, salah satunya dengan memberikan subsidi,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya berharap rapat koordinasi ini bisa memberi solusi terhadap percepatan luas tambah tanam untuk meningkatkan harga pembelian pemerintah pada komersial gabah, sekaligus untuk menyerap hasil panen petani sebagai tambahan cadangan beras nasional. (Red-HJ99/Ant).