Ilustrasi |
Semarang, Harianjateng.com – Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko meminta gerakan pelestarian sungai bisa diterapkan 35 kabupaten/kota di Jateng guna meminimalisasi dampak bencana alam.
“Gerakan seperti sekolah sungai sangat diperlukan, sebagai wadah bagi masyarakat untuk belajar memperlakukan sungai dengan baik karena disadari atau tidak, manusia punya andil besar terhadap kerusakan lingkungan yang menimbulkan bencana,” katanya di Semarang, Senin (8/8/2016).
Heru menjelaskan bahwa Provinsi Jateng merupakan salah satu daerah yang banyak terjadi bencana yang tidak semata-mata disebabkan oleh alam, tapi juga akibat ulah manusia, yang mungkin tidak disadari.
“Oleh karena itu, kita perlu sekolah, termasuk sekolah memelihara sungai,” ujar mantan Bupati Purbalingga itu.
Menurut dia, kerja sama yang dijalin Pemprov Jatenv dengan perguruan tinggi dalam upaya menjaga kelestarian sungai merupakan terobosan yang bagus, sebab ilmu yang diajarkan bisa langsung dipraktikkan di lapangan.
“Saya berharap sekolah sungai di Jateng bisa berhasil sehingga bisa mencerdaskan masyarakat dan menjadi ‘role model’ bagi daerah lain,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Sebelumnya, telah dilaksanakan Kongres Sungai Indonesia (KSI) I Tahun 2015 Kabupaten Banjarnegara yang melahirkan “Maklumat Serayu”.
“Maklumat Serayu” berisikan ajakan untuk menjalankan revolusi pengelolaan dan kawasan daerah aliran sungai. (Red-HJ99/ant).