![]() |
Yoyok Riyo Sudibyo Bupati Batang (tengah). |
Batang, Harianjateng.com – Bupati Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan dirinya tidak merasa malu karena harus berguru pada pemimpin daerah lainnya dalam upaya memajukan pembangunan dan menjalankan tugasnya sebagai kepada daerah di Batang.
“Meski tanpa pengalaman birokrasi dan ilmu pemerintahan yang mumpuni, kami dapat menjalankan tugas dengan belajar dari berbagai guru.
Saya pergi ke Mbak Risma untuk belajar sistem pengadaan dan perizinan satu pintu pada mas Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo,” katanya di Batang, Minggu (14/8/2016).
Menurut dia, selama menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah, dirinya dibantu dengan jajaran SKPD setempat dengan membangun tim yang kuat dan komitmen.
“Memimpin daerah memang membutuh belajar untuk menjalankan berbagai macam peran. Meski tugas yang diamanatkan undang-undang hanya dua yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan maka pemimpin harus mampu belajar menjadi semuanya,” katanya.
Ia mengatakan relatif banyak daerah yang ingin bermain anggaran sehingga pemimpin hanya perlu memastikan sistem dan pengawasan benar-benar berjalan.
“Kami jelas tidak punya waktu melihat anggaran itu selama 24 jam nonstop. Oleh karena, untuk mengantisipasi penyelewengan kami melibatkan Universitas Negeri Semarang untuk melakukan uji laboratorium pada setiap pekerjaan fisik di daerah setempat,” katanya.
Menurut dia, perkembangan pembangunan di Batang kini mulai pesat dalam dua tahun terakhir ini dengan masuknya swasta yang relatif banyak mengivestasikan modalnya ke daerah setempat.
“Dua tahun terakhir ini, swasta baru masuk ke daerah setempat dan mereka semakin percaya dengan sistem perizinan yang mudah. Oleh karena, jika sistemnya benar-benar sudah dirancang maka seorang kepala daerah tidak perlu takut dalam penggunaan anggaran,” katanya. (Red-HJ99/ant).