![]() |
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah. |
Semarang, Harianjateng.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengedepankan mediasi dan dialog dalam mengantisipasi serta menyelesaikan berbagai konflik intoleransi yang terjadi di sejumlah daerah.
“Kami juga mendorong agar penyelesaian konflik intoleransi diserahkan kepada masyarakat dengan cara musyawarah ‘rembugan’ dalam satu forum daripada melalui ranah penegakan hukum,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Ganjar berharap ada satu bentuk konkret dan alat yang bisa mendeteksi serta masuk ke suatu forum ketika ada konflik yang berpotensi menimbulkan gesekan serta mengganggu persatuan dan kesatuan.
Menurut Ganjar, adanya Forum Kerukunan Umat Beragama bisa menjadi forum penyelesaian dan sudah cukup menginventarisasi permasalahan yang ada, serta dicarikan solusi yang objektif.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjelaskan Republik Indonesia dilahirkan oleh banyak golongan dan anak-anak bangsa sehingga adanya perbedaan itu sudah menjadi suatu hal yang wajar.
“Perbedaan itu yang disebut Bhinneka Tunggal Ika dan merawat Indonesia itu berarti merawat keberagaman,” ujar mantan anggota DPR RI itu.
Dalam penyelesaian konflik intoleransi, kata Ganjar, semua pihak juga harus bersikap objektif serta mengutamakan kepentingan bersama. (Red-HJ99/ant).