Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri). |
Semarang, Harianjateng.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bicara keras agar tidak ada lagi yang mempersulit investor untuk menanam modal di provinsi dengan 35 kabupaten dan kota ini.
“Kalau orang mau berinvestasi jangan diperas, tapi berikan kemudahan-kemudahan karena yang akan mendapatkan keuntungan adalah masyarakat, bisa mengurangi pengangguran, dan mengentaskan kemiskinan,” katanya di Semarang, Selasa (16/8/2016).
Oleh karena itu ia meminta kepala daerah di 35 kabupaten/kota untuk bersikap ramah terhadap investasi di berbagai bidang sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Ganjar menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo sangat tertarik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan hal itu ditunjukkan dengan adanya revisi sekitar 3.000 peraturan daerah yang berkaitan dengan perdagangan serta investasi.
Terkait dengan hal tersebut, seluruh daerah harus segera menyesuaikan karena perekonomian tingkat nasional tidak akan bisa tumbuh jika tidak ada dukungan dari daerah.
“Saya senang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,18 persen, sedangkan (pertumbuhan ekonomi) di Jateng 5,75 persen, artinya Jateng jauh lebih ‘seksi’,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Ganjar mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Tengah disebut-sebut menjadi provinsi yang atraktif dalam menarik minat investasi.
“Kalau ini didorong oleh kabupaten/kota dengan (pemberian) kemudahan izin dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mudah, murah, serta cepat, kalau itu bisa dilakukan (hasilnya) ‘jos’,” katanya.
Baru-baru ini Pemprov Jateng memberikan penghargaan kepada enam kabupaten/kota yang dinilai sebagai daerah pro investasi.
Keenam daerah di Provinsi Jateng yang mendapat penghargaan pro investasi itu adalah Kota Semarang, Tegal, Kabupaten Semarang, Boyolali, Wonogiri, dan Kendal.
Seperti diketahui, Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi yang sedang mengalami denyutan pembangunan infrastruktur cukup masif.
Tercatat beberapa pabrik semen yang cukup besar sedang dibangun di Jateng, yakni Semen Indonesia di Kabupaten Rembang dan Indocement di Kabupaten Pati.
Manager Corporate Social Responsibility and Security Division PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Sahat Panggabean menyatakan bahwa perusahaannya mendukung pembangunan infrastruktur Jawa Tengah lewat keberadaan pabrik semen di Kabupaten Pati.
“Kebijakan Gubernur Jateng untuk memperbesar investasi yang ‘bermultiplier’ tinggi juga sejalan dengan kami yang segera membangun pabrik semen dengan nama PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) ini.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, kata dia, ingin selalu memastikan komitmennya menerapkan teknologi ramah lingkungan dan konsisten menjalankan komitmen pengurangan emisi karbondioksida.
“Ini sejalan dengan visi pembangunan Indocement yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Pembangunan pabrik semen di Kabupaten Pati diperkirakan akan menyerap sekitar 1.650 tenaga kerja pada tahap konstruksi dan sekitar 3.000 tenaga kerja langsung serta tidak langsung pada tahap pengoperasian.
Ribuan tenaga kerja tersebut akan diambil dari Kabupaten Pati dan berbagai wilayah lain Provinsi Jawa Tengah. (Red-HJ99/ant).