![]() |
Feni Marta Triatmaja |
Bagi Feni Marta Triatmaja, menjadi perempuan cantik adalah keharusan. Dijelaskan dia, bahwa cantik tidak sekadar fisik belaka, namun juga harus cantik pada dalam diri yang memancar dan tampak pada wajah perempuan.
“Arti cantik kerap dinilai dari fisik seseorang yang memiliki wajah cerah, bersih bertubuh indah, berambut panjang. Pokoknya segala sesuatu yang mengarah pada fisik. Menurut saya seorang dikatakan cantik bila di dalam pikirannya dia percaya diri bahwa dirinya cantik,” ujar dia kepada Harianjateng.com, Selasa (6/9/2016).
Kemudian, lanjut dia, juga mempunyai bentuk bodi bagus bila dia selalu melakukan perawatan kecantikan dan membuat cantiknya lebih terpancar dan juga harus diimbangi dengan perilaku santun dan ramah.
Peran Make Up
Meskipun cantik sejati menurut dia hanya di dalam, namun bukan berarti perempuan tidak dan anti dengan make up. Maka dalam adagium Jawa, ada istilah “Macak, Masak dan Manak” yang selalu identik dengan perempuan.
“Peran make up bagi permpuan, memang make up diibaratkan bahan pokok yang nggak bisa lepas dan nggak bisa ditunda bagi para wanita. Guna make up bagi permpuan ya untuk menutupi bagian-bagian yang terlihat kurang, dan tentunya membuat dirinya semakin percaya diri,” tandas perempuan kelahiran Blora 31 Desember 1996 tersebut.
Menurut saya, kata dia, tidak ada salahnya misalkan perempuan lebih suka dandan daripada tidak sama sekali. “Arti kecatikan sejati tidaklah cukup hanya terlihat dari penampilan, fisik seseorang. Tetapi sejatinya kecantikan dalam diri setiap manusia tersipan dan dibawa sejak lahir,” tandas gadis berparas cantik tersebut.
Maka, kata dia, tidak salah banyak orang yang berkata kecantikan hati dapat mengalahkan kecantikan fisik dari seseorang. “Make up harus cocok dengan busana, menurut saya cara menyesuaikan antara make up dan busana ya saya sesuaikan dulu baju apa yang akan saya kenakan. Misalkan saya pakai baju-baju warna pastel, make up saya sesuaikn dengan warna-warna pink, warna cerah kayak cokelat muda, peach atau warna-warna karamel,” beber mahasiswi Poltekkes Kemenkes Semarang tersebut.
Misal, lanjut dia, saya berpakaian gelap sperti hitam dan cokelat atau yang lain, saya pilih warna make up yang lebih berani seperti merah atau jingga.
“Karena warna-warna itu memberi kesan glamour sexy dan misterius. Itu dalam keseharian ya, bukan acra fashionshow,” papar perempuan yang menekuni modelling tersebut.
Ia berharap, semua perempuan mampu memaknai kecantikan dengan versi dirinya sendiri. Asalkan, semua percaya diri bahwa semua perempuan itu cantik. Sebab, kecantikan sejati terpancar dari dalam. Namun bukan berarti perempuan menghindari make up. (Red-HJ99/Foto: FMT).