Salah satu titik kemacetan di Jalan Pandanaran Semarang. |
Semarang, Harianjateng.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan uji coba sistem berupa “call center” guna mengantisipasi kemacetan yang sering terjadi di sejumlah ruas jalan saat arus mudik atau menjelang libur panjang.
“Sebenarnya sistem ‘call center’ akan diuji coba pada masa libur Natal dan tahun baru 2017, namun setelah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, akhirnya uji coba dilaksanakan pada masa mudik Hari Raya Idul Adha tahun ini,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (9/9/2016).
Nomor “call center” yang bisa dimanfaatkan masyarakat atau pemudik untuk bertanya atau melaporkan sesuatu yang dialami selama perjalanan melalui telepon, layanan pesan singkat, atau aplikasi “WhatsApp” adalah 08112790123.
Melalui “call center” tersebut, masyarakat dapat bertanya di mana saja titik kemacetan dan letak SPBU atau melaporkan kejadian macet atau kecelakaan di titik tertentu.
“Melapor kehabisan BBM, ada yang sakit keras, melahirkan, dan sebagainya, sembarang boleh dilaporkan. Kami akan merespon dengan menjawab atau mengirimkan bantuan sesegera mungkin,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Agar bantuan dapat segera sampai ke tujuan, kata Ganjar, Pemprov Jateng berkoodinasi dengan TNI-Polri dalam penyediaan helikopter.
“Selain itu, pos-pos polisi dan pos kesehatan juga didirikan di titik-titik yang berpotensi macet dan kecelakaan,” ujarnya.
Ganjar mengungkapkan bahwa penerapan sistem “call center” ini dilatarbelakangi kemacetan parah yang terjadi di gerbang keluar jalan tol Pejagan dan Brebes Timur atau Brebes exit (brexit) pada arus mudik Lebaran 2016.
“Saat ini di pintu keluar tol Brebes Timur, dibuat sistem toleransi macet maksimal lima kilometer, jika macet sudah mencapai lima kilometer, maka secara otomatis kepolisian akan mengalihkan arus kendaraan ke jalur lain,” katanya.
Sistem tersebut bertujuan menghindari penumpukan kendaraan parah di satu titik seperti mudik lebaran 2016. (Red-HJ99/ant).