Demak, Harianjateng.com -Sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan betapa kokohnya persatuan TNI dengan rakyat dalam kesatuan yang manunggal. TNI adalah tentara pejuang yang lahir dari kandungan rakyat terjajah, yang bangkit melancarkan revolusi untuk menumbangkan penjajahan, karena sadar bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itulah TNI akan terus berjuang untuk kepentingan rakyat yang mendambakan keadilan dan kemakmuran.
Kesetiaan TNI kepada rakyat telah dibuktikan dengan kesungguhan dan keberhasilan TNI dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, khususnya penumpasan terhadap kaum separatis dan pemberontak yang berusaha mengubah falsafah dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TNI merupakan bagian dari rakyat Indonesia ikut bertanggungjawab dalam pencapaian keberhasilan Pembangunan Nasional guna mewujudkan Tujuan Nasional.
Sementara itu, pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia belum semuanya mampu dilakukan oleh berbagai departemen pemerintah dikarenakan keterbatasan anggaran maupun faktor geografis khususnya di wilayah terpencil (terisolasi), sehingga menuntut keikutsertaan dan kiprah TNI, yakni dengan ikut aktif dalam Pembangunan Nasional, dengan menitikberatkan pada pembangunan di daerah-daerah pedesaan yang terpencil (terisolasi) di seluruh Indonesia.
Desa sebagai Basis Pembangunan Nasional.
Dalam Pembangunan Nasional, orientasinya diarahkan kepada kepentingan rakyat banyak, dan pada umumnya rakyat Indonesia lebih banyak bermukim di daerah pedesaan. Oleh karena itu, pembangunan pedesaan sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional mempunyai arti yang strategis. Dengan pembangunan ini akan meningkatkan taraf hidup dan kualitas masyarakat desa sebagai sumber kekuatan dalam melaksanakan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta. Keberhasilan pembangunan desa berarti meningkatkan pemerataan tingkat kesejahteraan yang hasil-hasilnya akan menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Desa secara keseluruhan merupakan basis Ketahanan Nasional bagi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejak lahirnya program yang dimulai tahun 1980, telah digelar diseluruh daerah di Indonesia dengan sasaran desa tertinggal yang dalam perjalanannya ditumbuh kembangkan dalam berbagai bentuk program Manunggal lain sesuai kebutuhan dan kekhususannya. Hingga saat ini telah digelar beberapa TNI Manunggal antara lain, seiring dengan reorganisasi ABRI, maka Program TNI ABRI Masuk Desa (AMD) yang saat ini melibatkan kerjasama 31 lembaga Departemen / Non Departemen, dirubah sebutannya menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Untuk tahun ini, di wilayah Demak digelar kegiatan tersebut, dan sesa sasarannya adalah Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, yang terletak di daerah pinggiran demak, di pinggir Jalan Raya Demak – Kudus. Ke arah Timur menuju ke kota Kretek Kudus.
Desa Kedungwaru Lor adalah pada awal mulanya pinggiran kali Lusi Serang masih berupa hutan belantara yang belum pernah dijamah oleh manusia, dan akhirnya Raden Saputro (Syekh Ahmad Suwito) memutuskan untuk babat alas di tempat tersebut dengan bantuan dari prajurit (masyarakat) mataram islam dalam istilah jawa “disengkuyung sentono dalem”. Dalam proses babat alas Raden Saputro juga diibantu kedua saudaranya yakni Raden Wiro Semanggi dan Raden Handoko.
Setelah di babat yang awalnya hutan belantara sekarang sedikit demi sedikit sudah menjadi ladang dan sawah. Akhirnya pinggiran kali Lusi Serang ditempati warga Mataram Islam “sentono dalem” sampai anak cucu. Akhirnya pinggiran kali Lusi Serang di tetapkan oleh Raden Suwito (Syekh Ahmad Suwito) menjadi sebuah desa yang bernama “KEDUNG WARU KIDUL DAN KEDUNG WARU LOR”..
Komandan Kodim 0716/Demak Letkol (Inf) Nanang T.T Wibisono S.A.P menginstruksikan kepada jajaran Satgas TMMD, untuk saat ini sasaran TMMD terutama giat Fisik di fokuskan untuk perbaikan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) secara bertahap. Selain itu juga diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana fasilitas umum lainnya.sesuai dengan kebutuhan masyarakat di desa sasaran.
Semua kegiatan tetap memperhatikan pemberdayaan masyarakat pedesaan. Disamping itu juga dilaksanakan akan dilakukan Bhakti Sosial, berupa pengobatan gratis, sunatan massal, donor darah, KB Kes yang diikuti akan diikuti oleh sejumlah warga Desa Kedungwaru Lor Kecamatan Karanganyar.
Dandim 0716/Demak, Letkol Inf. Nanang T.T Wibisono menandaskan, melaui TMMD yang dilaksanakan komandonya, akan terus dipacu semangat gotong royong di masyarakat. “Di TMMD, kami akan memberikan semangat gotong royong, yang dulu telah tertanam dengan baik harus dikembalikan pada tempat yang semestinya. Secara prinsip, gotong royong merupakan wujud kebersamaan suatu masyarakat, sedangkan kebersamaan adalah salah satu hakekat kemanusiaan. Manusia adalah zoon politicon atau makhluk sosial yang mempunyai kesamaan. Tanpa kesamaan, manusia tidak bisa hidup bersama,” ungkap Dandim Nanang.
Wujud nyatanya, Kodim Demak menjadikan kerja bhakti gotong royong di TMMD mempunyai arti mendalam dari tahun tahun sebelumnya. Ini didasari karena budaya gotong-royong saat ini semakin luntur dalam tata kehidupan masyarakat pedesaan. Untuk itu, budaya adiluhung warisan leluhur tersebut perlu untuk dilestarikan.
Dikemukakan Dandim Nanang, dalam giat bhakti Gotong Royong, pencanangan tidak semata-mata hanya diperingati secara seremonial. Namun, yang lebih penting adalah menumbuhkan kembali semangat kebersamaan dalam bentuk gotong royong sebagai salah satu titik sentral dalam upaya mendukung keberhasilan program pembangunan, serta mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya tercapainya orientasi awal pelaksanaan TMMD Reg ke 96 di Desa Trengguli, berkat semangat gotong royong seluruh pihak, Kodim 0716/Demak juga berhasil menjuarai lomba Jurnalis TMMD REG 96 TA 2016 Katagori Dansatgas/Dandim oleh Mabes TNI-AD melalui Staf Teritorial AD dan Dinas Penerangan AD yang tampil sebagai juara umum dengan mendapatkan Juara Pertama Dandim 0716/Demak Dam IV/Dip Terhimpun 2.436.
Dandim 0716/Demak Letkol Inf Nanang T.T Wibisono, S.A.P menerima tropy juara yang diserahkan langsung oleh Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono pada acara Rakornis TMMD Reg-97 TA 2016 di gedung Balai Samudera Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara pada Hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016. Hadir pula Ketua Komite Kebijakan Publik (KKP) Kemenhub (Laks. Purn. DR Marsetio) mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakasad Letjend TNI M. Erwin Syafiri, Pangkostrad Letjend TNI Edy Rahmayadi, Pangdam Jaya, Pangdam II/Sriwijaya, Pangdam XVI/Pattimura.
Kemudian juga Aster Panglima TNI, Aster Kasad, Danpusterad, Para Dirjen Kemenhub, Syahbandar Utama pelabuhan Tanjung Priok I Nyoman Gede S., Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I Tanjung Priok Kol Laut Ir. Ahmad Sudarto MT, Kepala Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok M Ali Malawat, Direktur Pengelolaan Transpotasi Berkelanjutan Kemenhub JA Barata, Direktur Informasi dan Teknologi Kemenhub Bambang S. Ervan dan sejumlah pejabat Bupati/Walikota Se-Indonesia yang melaksanakan TMMD Reg-97 TA 2016.
Inilah kisah sekelumit perjalanan TMMD Kodim 0716/Demak yang ada supaya memaju yang lain untuk lebih giat dalam pelaksanaannya,jangan jadikan kegiatan ini sebagai seremonial saja tapi lebih giatlah dalam setiap kegiatan.(Red-HJ99/pdm).