“Jangan Menjadi Dinosaurus, Yang Tidak Mau Beradaptasi Dan Akhirnya Punah”
–Prof. Dr. Widodo Muktiyo—
Demak, hariansemarang.com – Di era kemajuan informasi digital yang berkembang sangat dinamis, Bakohumas KPU dituntut lebih aktif dan kreatif dalam menghasilkan informasi dan memanfaatkan saluran komunikasi baik verbal maupun non verbal. Sehingga, pesan yang ingin disampaikan dapat diterima utuh oleh masyarakat.
Selain memberikan informasi, bakohumas harus mampu menjadi penetralisasi di tataran informasi dan literasi politik kepada masyarakat. Hal itu demi menjaga independensi KPU.
Bakohumas KPU Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota menjadi media peningkatan literasi 27 jutaan masyarakat pemilih. Komitmen yang dibangun adalah KPU memiliki tanggungjawab melakukan pendidikan politik pemilih bukan hanya di masa election tetapi juga masa post election. Hal tersebut disampaikan Diana Arianti, Anggota KPU Provinsi Jawa Tenga divisi sosdiklih, parmas dan kampanye dalam acara Rabu Ingin Tahu (RIT) bertajuk Bakohumas sebagai Media Untuk Meningkatkan Literasi Masyarakat pada Rabu (28/04).
“KPU Jawa Tengah sudah bersinergi/ berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah dalam penyampaian informasi di masa election dan post election. Harapannya bisa mendorong Bakohumas di 35 Kabupaten/Kota untuk melakukan pendidikan pemilih secara berkelanjutan”. Tegas Diana
Prof.Dr.Widodo Muktiyo,S.E., M.Com (Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media massa Kementrian Komunikasi dan Informatika RI) selaku narasumber mengibaratkan informasi layaknya makanan.“Makanan sehat akan menyehatkan badan kita dan informasi yang sehat akan menyehatkan fikiran kita begitu sebaliknya, makanan/informasi bisa menjadi racun dalam fikiran. Oleh karena itu mari kita semai informasi yang mendidik, mencerdaskan dan mengedukasi”. Kata Widodo
Siti Ulfaati, Anggota KPU Kabupaten Demak selaku peserta dalam kegiatan tersebut sangat berterimaksih atas kegiatan yang sangat luar biasa ini. Ulfa berharap ini akan menjai bekal dalam menyongsong pemilu dan pemilihan di 2024 yang tantangannya tidak ringan,
“Bakohumas harus lebih proaktif bukan hanya dalam dunia maya (online) tetapi juga dunia nyata (offline). Kita dituntut untuk menjadi lembaga yang sigap, siap, tidak gagap dan tentunya responsive terhadap issue- issue yang ada”. Katanya
“Kreatifitas Bakohumas dipertaruhkan dalam membuat informasi yang diproduksi sehingga masyarakat akan lebih cepat terpapar dan memahami. Selain itu Bakohumas harus mampu mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung program-program KPU”. Tambahnya. (HS)