Hariansemarang.id – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak, KH Muhammad Aminuddin memiliki harapan besar bahwa perkembangan Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) di Kecamatan Mranggen makin besar dan mampu membangkitkan sejarah masa lalu.
Sebab, menurut KH Muhammad Aminuddin, dalam catatan sejarah, kejayaan NU di wilayah Kabupaten Demak dan sekitarnya pelopornya adalah tokoh-tokoh dari Kecamatan Mranggen.
“Tahun 1970an NU berkibar di Demak, di sini para pelopornya adalah ada di Mranggen. Maka kejayaan NU dahulu kami harap akan terus berlanjut di masa-masa sekarang,” ungkapnya saat memberikan arahan dalam momentum pelantikan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Mranggen, Selasa malam 22 Februari 2022.
KH Aminuddin juga mengungkapkan, bahwa Kecamatan Mranggen ini sangat berbeda dengan kecamatan-kecamatan lain di Demak dalam berbagai aspek, terutama ketika membahas tentang NU.
“Di Demak dahulu terkenal ada BMW (Bonang, Mranggen, Wedung). Di Mranggen, semuanya ada lengkap, mulai pesantrennya, para masyayikhnya, tokoh-tokoh pergerakan dan tokoh mudanya, semua ada di Mranggen,” ungkapnya.
Maka, ia berharap adanya struktur pengurus MWC NU yang baru dengan semangat baru mampu membangkitkan etos berorganisasi, berkhidmah untuk ummat, lebih kompak, serta membawa jamiyah NU Mranggen lebih maju.
“Kita berorganisasi diibaratkan dua tangan yang saling tolong menolong, bisa saling bertemu. Beda dengan telinga, tidak pernah ketemu. Maka dalam kepengurusan jangan seperti telinga, jadilah seperti tangan, satu sama lain pasti ada kekurngan dan kelebihan maka harus bisa melengkapi,” tuturnya.
KH Muhammad Aminuddin menambahkan, hasil Muktamar Ke 34 NU di Lampung membawa semangat kemandirian NU sebagaimana yang diharapkan para masyayikh. Artinya, program-program kerja di jajaran NU tidak sekadar mengurusi amalan Aswaja Annahdliyyah serta syiar, namun juga kesejahteraan ummatnya.
“Maka kami sangat berharap kita bersama-sama menyukseskan program andalan NU di Jateng yaitu Koin NU. Dengan Koin NU, maka semua program NU akan bisa terlaksana. Tidak perlu proposal, karena memiliki kemandirian. Di Demak sudah mulai bergerak di mana-mana, maka Mranggen kami berharap juga bergerak,” ungkapnya.
Adapun, dalam prosesi pelantikan pengurus MWCNU Mranggen tersebut juga disaksikan Pengasuh Pesantren Girikusumo, Banyumeneng, Mranggen, KH Munif Muhammad Zuhri. Selain itu, juga dihadiri Wakil Bupati Demak Drs KH Ali Makhsun M.Si yang sekaligus Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Mranggen.
Termasuk dihadiri seluruh Badan Otonom NU, antaralain Muslimat, GP Ansor, Fatayat, ISNU, Pagar Nusa, IPNU-IPPNU.
Mustasyar MWC NU Mranggen yang juga pengasuh Pondok Pesantren Daarul Ma’wa Suburan Mranggen Demak, Prof Dr KH Abdul Hadi, juga mendukung semangat hasil Muktamar Ke 34 NU di Lampung.
“NU harus mampu menyejahterakan ummat, kalau perlu memiliki zakat mal, itu sesuai keterangan menurut Sabilal Muhtadin karya ulama besar asal Banjar, Kalimantan, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Bahwa uang ditampung kemudian digulirkan untuk menolong kaum muslimin untuk kebangkitan ekonomi dibolehkan,” ungkapnya.
Ketua MWCNU Mranggen DR KH Ja’far Shodiq mengatakan, pelantikan pengurus ini sekaligus sebagai peringatan Harlah NU yang digelar di gedung MWCNU Jl Jatikusuman II Mranggen mengusung tema ‘Nderek Ulama Ngrencangi Umat’.
“Dipilihnya tema ini untuk mengingatkan kepada Nahdliyin yang mengemban amanat sebagai pengurus NU agar selalu mengikuti arahan dan bimbingan ulama dalam menggerakkan roda organisasi,” kata Kiai Ja’far.
Disampaikan, selain itu diharapkan tema ini juga dapat menyemangati dan memperkokoh spirit para pengurus dalam memberikan pelayanan kepada Nahdliyin, karena tugas utama pengurus adalah memberikan layanan kepada warga.
“Selesai harlah dan pelantikan, semua pengurus MWC baik harian, perangkat atau lembaga dan badan otonom (banom) akan dikonsolidasikan posisinya sebagai bagian dari rumah MWCNU Mranggen,” terangnya.
Dia menambahkan, sebagai bagian dari institusi MWCNU, maka semua lembaga dan banom harus saling menguatkan dan dapat bekerjasama dengan baik di dalam rumah besar MWCNU Mranggen.
“Loyalitas harus terfokus kepada MWC, tidak boleh ke pihak lain, baik institusi maupun perorangan,” tandasnya.