Oleh Irwansyah Murti – Mahasiswa Pascasarjana Hukum Islam IAIN Bukittinggi
Berbicara tentang Anies Rasyid Baswedan. Atau cucu dari salah satu pahlawan Nasional Indonesia itu sepertinya tiada habisnya untuk dibicarakan. Karena beliau merupakan sosok manusia multitalenta. Jauh sebelum namanya dikenal luas oleh masyarakat seantero Nusantara. Namanya sudah cukup tersohor di tingkat dunia Internasional. Dan dunia internasional mengenalnya sebagai sosok intelektual muda di level kancah dunia.
Pada tahun 2008 yang lalu, setelah satu tahun menahkodai kampus Paramadina. Anies Baswedan telah berhasil mensejajarkan dirinya dengan 100 tokoh intelektual dunia. Tidak tanggung-tanggung, pemilihan tokoh dunia ini pun berasal dari versi majalah foreign yang berada di Amerika. Itu menandakan, bahwa nama-nama yang masuk ke dalam daftar 100 tokoh intelektual dunia tersebut adalah nama yang dipilih dari berbagai macam negara.
Prestasi yang dikantongi oleh Anies Baswedan itu pun tidak berhenti hanya sampai di situ saja. Karena pada tahun berikutnya, Anies Baswedan pun kemudian dianugerahi penghargaan dari forum ekonomi dunia atau The World Economic Forum. Dan forum bertaraf internasional tersebut memasukkan nama Anies Baswedan ke dalam deretan 230 pemimpin muda dunia. Pemilihan nama Anies Baswedan sebagai salah satu deretan tokoh dunia pada tahun tersebut sesungguhnya telah menambah prestasi dan penghargaan untuk dirinya dan Indonesia.
Selanjutnya, mendekati pertengahan tahun 2010 yang lalu, majalah foresight pun memilih Anies Baswedan kedalam deretan 20 tokoh dunia yang memiliki pengaruh besar untuk membawa perubahan bagi dunia internasional untuk 20 tahun mendatang, terhitung mulai pada tahun 2010 tersebut. Dan yang lebih membanggakan, Anies Baswedan adalah satu-satunya di antara 20 tokoh tersebut yang berasal dari Asia.
Selain dari prestasi dan penghargaan yang disebutkan di atas. Sebenarnya masih banyak lagi prestasi dan penghargaan yang telah dikantongi oleh cucu pahlawan nasional tersebut. Dan apa yang disebutkan di atas, hanya sebagian kecil dari banyaknya jumlah prestasi dan penghargaan yang dimilikinya. Terlebih lagi saat ini Anies Baswedan telah menjadi orang penting di DKI Jakarta
Kendatipun namanya sering nangkirng di antara deretan nama-nama tokoh-tokoh dunia. Anies Baswedan masih tetap menjadi pribadi yang rendah hati dan teguh pada prinsif ketawadukannya. Dari deretan penghargaan dan prestasi yang dimilikinya, sebenarnya tidak sulit baginya untuk pergi ke mana pun yang diinginkannya. Sebab apa yang dimilikinya telah bisa untuk menjembatani dirinya berkarir di negara mana pun yang diinginkannya. Tetapi ia lebih memilih untuk menetap di negaranya. Dan turut serta melakukan ikhtiar untuk menata masa depan Indonesia yang lebih baik.
Gagasan Brilian Untuk Masa Depan Indonesia
Sebagai salah satu tokoh politik dan sosok intelektual yang sangat berkompeten. Anies Baswedan memiliki pandangan yang sangat mengkristal terhadap masa depan Indonesia. Saat dirinya diundang untuk menjadi pembicara disalah satu stasiun televisi nasional, dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) pada awal tahun 2020 yang lalu. Anis Baswedan memilih untuk bicara lebih banyak tentang desain penataan pembangunan Indonesia, dari pada membicarakan prestasinya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Pembicaraannya pada forum tersebut dimulainya dengan narasi yang syarat dengan ilmiah, tertata secara sistematis sebagaimana layaknya sosok seorang pemimpin ideal sekaligus kaum intelektual. Menurutnya ada beberapa pokok penting yang menjadi pondasi utama dalam membangun Indonesia. Agar Indonesia mampu menangkis dan menyelesaikan segala persoalan yang terjadi pada negara ini. Sehingga Indonesia di masa depan bisa menjadikan sebuah negara yang besar.
Pertama. Menurutnya, semua negara maju yang ada di seantero dunia memulai membangun negaranya dari pengembangan sumber daya manusia. Dan apa yang disampaikannya tersebut senada dengan pendapat dari berbagai kalangan intelektual dunia, keberhasilan membangun negara tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Dan perlu diketahui, bahwa gagasan yang disampaikan oleh Anies di dalam forum tersebut bukanlah sebatas retorika belaka. Tetapi gagasan tersebut telah diimplementasikannya jauh sebelum dirinya menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Atau tepatnya pada saat dirinya menjadi rektor di Paramadina. Implementasi dari gagasannya tersebut dikemas dalam program Indonesia menyala dan Indonesia mengajar.
Kedua. Perencanaan yang baik terhadap setting urbanisasi. Menurutnya, setting urbanisasi ini tidak kalah penting dari pengembangan kualitas sumber daya manusia. Karena hal tersebut berkaitan dengan peningkatan jumlah populasi manusia di perkotaan. Untuk itu perencanaan terhadap setting urbanisasi harus diselaraskan dengan tuntutan dan permasalahan yang ada diberbagai kota. Sehingga ketika urbanisasi secara besar-besaran terjadi tidak memunculkan permasalahan di kota begitu juga di desa. Selama ini, sepertinya setting urbanisasi memang seperti minim perhatian. Tetapi dengan gagasan yang disampaikan oleh Anies tersebut, kita menjadi tahu bahwa setting urbanisasi ini perlu mendapat perhatian dalam menata masa depan Indonesia.
Ketiga. Anies berpendapat bahwa karakter masyarakat Indonesia juga menjadi syarat fundamental terhadap perencanaan pembangunan masa depan Indonesia. Menurutnya, pembangunan karakter manusia untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik. Kita tidak hanya fokus pada perbaikan karakter kinerja, tetapi karakter moralnya juga perlu diperbaiki. Adapun pokok-pokok muatan karakter moral tersebut antara lain adalah kejujuran dan ketakwaan. Sehingga ketika karakter kinerja dan karakter moral bisa diinternalisasikan secara bersamaan. Maka lahirlah manusia-manusia yang memiliki prilau yang baik yang menjunjung nilai-nilai kejujuran, keikhlasan dan keteladanan.
Jika sederet ide dan gagasan berilian tentang masa depan Indonsia yang ditetaskan oleh orang nomor satu DKI Jakarta itu dapat diimplementasikan. Maka cita-cita Indonesia untuk menjadi negara yang adil, makmur dan sejahtera akan bisa dicapai.