Semarang, Hariansemarang.id – Dalam rangka memudahkan dan mengefektifkan kinerja guru dalam pembelajaran dan administrasi, guru wajib menggunakan Artificial intelligence (AI) sebagai alat yang membantu. AI juga harus diintegrasikan ke dalam Deep Learning melalui beragam cara dan tools AI. Hal itu diungkapkan Kepala SDN Gajahmungkur 03 Kota Semarang yang juga Juara II Kepala Sekolah Inovatif dan Berdedikasi PGRI Kota Semarang saat menjadi narasumber Pengenalan dan Pelatihan Deep Learning di SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang, Selasa (10/12/2024).
Dijelaskan Dian, bahwa konsep deep learning sudah muncul sejak tahun 1980-an dan diteliti lebih lanjut seiring berkembangnya teknologi dan informasi tahun 90-an. “Deep learning merupakan percabangan dari bidang machine learning yang menggunakan saraf tiruan atau disebut dengan artificial neural networks yang memiliki beberapa layers dalam memproses atau mempelajari suatu data,” kata Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak tersebut.
Dian yang juga Juara I Kepala Sekolah Dasar Berprestasi Kota Semarang tahun 2023 tersebut menegaskan, bahwa AI adalah konsep yang lebih luas yang mencakup pembuatan mesin cerdas, sementara Machine Learning adalah metode yang digunakan untuk memungkinkan mesin belajar dari data, dan Deep Learning adalah subset dari Machine Learning yang menggunakan neural network yang dalam untuk mempelajari representasi data.
Dalam rangka memudahkan administrasi kelas dan pembelajaran, Dian mengajak para guru praktik dengan beberapa AI dan tools digital, yaitu Education Copilot: AI Lesson Planner, Canva, Fliki – AI Video Generator, Lumen5 – Video Maker, dan Google Site. Mereka diajak praktik dan simulasi membuat video pembelajaran, dan beberapa desain untuk memudahkan administrasi kelas dan peningkatan pembelajaran dalam melaksanakan Deep Learning.
“Hari ini sedikit mempraktikkan beberapa AI sebagai bekal pengembangan inovasi pembelajaran di kelas. Beberapa yang coba kita buka ada Education Copilot: AI Lesson Planner, Canva, Fliki – AI Video Generator, Lumen5 – Video Maker, dan Google Site. Semoga bermanfaat bagi teman-teman guru,” kata Dian dalam kegiatan yang dihadiri peserta guru SD Pangudi Luhur Don Bosko dan guru dari Dabin 3 Semarang tersebut.
Istri dari Hamidulloh Ibda tersebut juga menegaskan, bahwa Deep Learning setidaknya bisa memaksimalkan mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. “Mindful learning adalah proses pembelajaran di mana siswa belajar dengan kesadaran penuh, fokus, dan terlibat secara aktif dalam apa yang sedang mereka pelajari. Meaningful learning proses pembelajaran di mana siswa merasa bahwa apa yang mereka pelajari memiliki makna dan relevansi dalam kehidupan mereka. Sedangkan joyful learning adalah pembelajaran yang menyenangkan merupakan elemen penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang positif,” beber Mahasiswa S3 Manajemen Kependidikan Unnes tersebut.
Mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning menurut Dian, bisa dimaksimalkan dengan beragam AI yang bisa dikuasai dan dipelajari guru secara terstruktur ataupun autodidak. “Prinsipnya, guru tidak boleh berhenti belajar dan terus belajar untuk memajukan pendidikan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,” ungkap Fasilitator Tanoto Foundation tersebut. (HS33)