Hariansemarang.id – Nasib Thoif, korban luka parah kecelakaan ditabrak pebalap Semarang, Riko, sangat memprihatinkan.
Thoif menderita luka berat, rahang patah dan tulang belakang hancur, akibat kecelakaan pada Jumat dini hari 28 Maret 2025 di Jalan Arteri Soekarno Hatta, Semarang. Sudah luka berat, Thoif sempat difitnah sebagai biang kecelakaan maut tersebut. Dalam kecelakaan itu, Riko meninggal dunia.
Ngerti ora Sobat Harian Semarang, Thoif difitnah dengan narasi, dia nyeberang asal nyeberang, sehingga memicu terjadinya kecelakaan, dan jadinya ditabrak Riko yang sedang beraksi membalap. Narasi yang menyudutkan Thoif itu muncul di TikTok dan media sosial lainnya.
Belakangan narasi fitnah menyudutkan Thoif sebagai biang kecelakaan pada Jumat dinihari itu terbantahkan dengan rekaman CCTV di TKP kejadian.
Thoif tidak asal nyeberang
Rekaman CCTV menunjukkan Thoif dalam posisi benar, dia menyeberang sudah pada posisi marka tengah Jalan Arteri Soekarno Hatta. Thoif tidak asal nyeberang, sesuai narasi fitnah yang disudutkan kepadanya.
Kedua kakak Thoif, Syamsul Fadzli dan Syaikhu Luthfi telah melihat detail rekaman CCTV detik-detik kecelakaan yang menimpa adiknya dan Riko si pebalap jalanan itu. Dari rekaman jelas, Thoif dalam posisi ditabrak kencang oleh Riko.
“Kami diperlihatkan CCTV kejadian di lokasi serta ditunjukkan bukti-bukti, pengendara mobil belum serahkan diri. Dari CCTV, Thoif itu mau nyeberang, sudah sampai marka tengah, kemudian dihantam motor Riko, terus masih ada jeda beberapa detik kemudian mobil lewat nabrak,” jelas Fadzli.
Jadi kini, keluarga Thoif dan keluarga Riko mendesak Polrestabes untuk memeriksa pengemudi mobil yang kabur usai terjadinya kecelakaan.
Rekaman lain pendukung CCTV
Sebagai tambahan bukti, ayah Riko siap menyerahkan rekaman kamera di arena balap sebagai bahan pertimbangan bagi polisi untuk mengusut pengemudi mobil yang kabur.
“Ayah Riko punya second CCTV dan saksi yang punya setting (dalam balapan) itu, kan dari titik star sampai finish ada camera on, itu bisa dihimpun jadi gambaran bagaimana kejadian di lokasi kejadian. Jadi apakah kecelakaan ni kesengajaan atau laka biasa, itu tentunya dari polisi,” jelas Fadzli.
Keluarga Riko beriktikad baik, mereka telah menjenguk Thoif dan menyatakan komitmennya untuk membantu meringankan perawatan Thoif.
Sebagai informasi kecelakaan maut pada Jumat dinihari 28 Maret 2025 terjadi saat Thoif mengendarai motor, sepulang kegiatan di Masjid Agung Jawa Tengah hendak pulang ke rumahnya di Bangetayu. Thoif sudah menyeberang sampai marka tengah jalan arteri, kemudian ditabrak Riko yang sedang balap liar.
Setelah tabrakan Thoif dan Riko, beberapa detik kemudian satu unit mobil menabrak keduanya. Riko meninggal dunia, Thoif mengalami luka berat. Pengemudi mobil tancap gas kabur. (*)