Harian Semarang
No Result
View All Result
Selasa, Mei 13, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home Budaya

Bupati Brebes Jadi Penggagas Jalawastu di Jakarta

13 Mei 2015
in Budaya, Nasional, Sosialita, Sosok
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter


Bupati Brebes dalam suatau agenda. Foto: Kualitasnews.com.
Brebes, Harian Jateng – Pada Minggu, 10 Mei 2015 kemarin, Hj Idza Priyanti SE yang juga Bupati Brebes menjadi penggagas Jalawastu.Bupati perempuan tersebut dinobatkan menjadi tokoh penggagas kelestarian tradisi Ngasa, Kampung Jalawastu, Desa Ciseureuh Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Prestasi hebat ini merupakan prestasi Bupati Brebes yang turut membawa nama baik Brebes Jateng. Tak hanya Bupati Brebes, ada juga tiga tokoh penggagas lain yang diberi penghargaan oleh Pemangku Adat, setelah pementasan  Jalawastu, di Anjungan Jateng TMII, Jakarta, Minggu (10/5/2015) kemarin.
Bupati Brebes yang lahir pada 9 Januari 1971 ini merupakan peraih penghargaan bersama pejabat yang lain. Bupati Idza mendapat penghargaan bersama Maestro Budaya Pantura Drs Atmo Tan Sidik, Perencana Akses Infrastruktur Ir Titi Yuliati dan Kasubbid Kebudayaan Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Wijanarto MHum.
Dastam, selaku Pemangku Adat Kampung Jalawastu mengatakan pemberian gelar kehormatan tersebut kepada Bupati Brebes karena berkontribusi nguri-nguri kebudayan asli Kabupaten Brebes yang agung. Hal itu menjadi salah satu jasa Bupati Brebes yang perlu diberikan penghargaan yang bisa menjadi spirit bagi kemajuan budaya Brebes.
“Mereka telah berjasa memunculkan tradisi Ngasa kampung Jalawastu hingga mengorbit go Nasional,” kata Dastam seperti yang dilansir humas Pemkab Brebes.
Berbeda dengan budaya lain, budaya khas Brebes memiliki keunikan sendiri jika dibandingkan dengan budaya khas Tegal, budaya khas Pekalongan, budaya khas Cilacap, budaya khas Banyumas, budaya khas Batang, maupun budaya khas Batang dan sekitarnya di Jawa Tengah. Salah satu budaya unik di Brebes adalah upacara adata Ngasa.
Menurut Dastam, upacara beranam adat Ngasa ini adalah salah satu budaya warisan yang ada dari ratusan tahun silam. Upacara tersebut merupakan salah satu upacara unik yang berbeda dengan upacara adat di daerah lain. Bagi Dastam, upacara Ngasa tersebut menjadi wujud rasa syukur kepada Tuhan.
Dastam juga menjelaskan, upacara unik khas Brebes tersebut merupakan upacara adat yang dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon mangsa kesanga. Menurut kepercayaan warga setempat, sudah bertahun-tahun tradisi tersebut masih eksis dan dilestarikan.
Dalam pelaksanaannya, tradisi tersebut digelar dalam kuran setahun sekali. Pelaksanaannya pun unik, karena harus di pelataran dukuh, dan disebut Pesarean Gedong oleh warga setempat di Brebes tersebut. Sebagai daerah yang kaya akan budaya dan seni, budaya yang sudah dilestarikan sejak ratusan tahun tersebut perlu dijaga agar khazanah budaya di Brebes masih ada dan membumi.
Dalam tradisi tersebut, para warga menggelar perjamuan dengan makanan jagung, serta menggunakan lauk-payk dari umbian. Untuk alasnya, warga memanfaatkan seng sebagai alas makan. Uniknya, dalam tradisi ini, para warga tidak memakan lauk yang bernyawa, karena menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika memakan lauk bernyata seperti ikan, ayam, hal itu adalah pantangan mereka.
Saking uniknya tradisi ini, tidak heran jika Bupati Brebes mendapat penghargaan karena turut mengampanyekan, mempromosikan dan menduniakannya. Bupati Brebes menjadi salah satu orang yang berjasa atas budaya tersebut dengan turut nguri-nguri agar tidak punah di tengah gempuran globalisasi. (Red-HJ35/Wasdiun/Pemkab Brebes).
Previous Post

Pedagang Pasar Johar Buka Lapak di Pasar Kanjengan Sampangan Rejomulyo dan Bulu

Next Post

Begal Motor di Brebes Jateng Ternyata adalah Mantan Kades Kalipucang

Next Post

Begal Motor di Brebes Jateng Ternyata adalah Mantan Kades Kalipucang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Penampilan tari tradisional membuka rangkaian acara Pelepasan Purna Siswa Kelas XII. Foto Dokumen SMK Negeri 3 Yogyakarta

SMKN 3 Yogyakarta Lepas 627 Siswa Kelas XII ke Orang Tua, Ada yang Siap Terbang ke Jepang

10 Mei 2025
Dr. KH. Fachrur Rozi, M.Ag (berpeci, tengah) berfoto bersama sejumlah hadirin sidang promosi doktor.

Deradikalisasi Eks Narapidana Terorisme, Ketua Muhammadiyah Punya Strategi Kopisosis, Apa Itu?

9 Mei 2025
Yudhie Haryono

Agama dan Iman dalam Canda Dan Brown

8 Mei 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang