Semarang, Harian Jateng – Menurut Ahmad Fauzi, penulis buku Tragedi Incest Adam dan Hawa & Nabi Kriminal, laduni adalah ilmu palsu dan pengetahuan yang meracuni akal sehat. Hal itu diungkapkan Fauzi, yang juga intelektual muda dan alumni IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo) Semarang, Rabu (20/5/2015).
“Laduni adalah ilmu palsu, pengetahuan yang meracuni akal sehat,” ungkap Fauzi yang juga penulis buku Agama Skizofrenia tersebut.
Ilmu ini, lanjut Fauzi, bisa ditunggangi hasrat kriminal dan kuasa nafsu. “Ilmu yang tidak memiliki impetus untuk membangun kembali masyarakat dan kebudayaan. Kenapa malah ditinggikan dan diilahiahkan?” tegas Fauzi.
Selama ini, ilmu laduni diartikan sebagai ilmu langsung yang datang dari Allah, buah dari ibadah dan tawasul. Sosok seperti Gus Dur, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), sering dikatakan sebagai orang yang memiliki ilmu laduni.
Tak heran, banyak orang mengatakan dan mendiskusikan ilmu laduni Gus Dur, banyak pula orang belajar bahasa dengan ilmu laduni, ilmu laduni Probolinggo, pesantren laduni, bahkan ilmu laduni Nabi Khidir dan sebagainya.
Akan tetapi, menurut Fauzi, orang yang mengilahiahkan ilmu laduni sangat berbahaya. “Sungguh berbahaya jika orang menyakralkan ilmu laduni,” tegas dia. Kalau mau jelas, kata dia, lihat tesis kami dalam buku Tragedi Incest Adam dan Hawa & Nabi Kriminal. Buku Ahmad Fauzi yang tebalnya 170 halaman tersebut, mendekonstruksi berbagai ranah nilai, terutama tentang mimpi, alam bawah sadar, kenabian, dan juga ilmu laduni. (Red-HJ34/Foto: Gubug Saloka).