Ilustrasi |
Semarang, Harian Jateng – Para pegiat pariwisata ditantang untuk berpikir kreatif dalam menjajakan keindahan pada potensi wisata di daerah masing-masing guna menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, potensi objek wisata di 35 kabupaten/kota saat ini tercatat 417 lokasi yang terdiri atas 132 lokasi wisata alam, 88 lokasi wisata budaya, 105 lokasi wisata buatan, 21 lokasi wisata minat khusus, dan wisata lain-lain 71 lokasi.
“Dalam menjual keindahan di suatu daerah perlu teknik yang “hiperbolis” karena kalau tekniknya biasa jadi tidak asyik, para pegiat pariwisata ditantang untuk itu,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (22/4/2016).
Menurut Ganjar, minat narsisme yang tinggi dari masyarakat pada era digital saat ini bisa dimanfaatkan para pegiat wisata.
Ganjar berpendapat, narsisme masyarakat untuk berfoto di berbagai lokasi menarik adalah peluang emas untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di daerah.
“Mereka (masyarakat) butuh ‘background’ untuk berfoto dan itu juga sebenarnya bagian dari wisata, ini yang coba kita jual,” ujarnya.
Kendati demikian, Ganjar mengakui jika pemasaran pariwisata di Jawa Tengah oleh berbagai pihak terkait, kurang maksimal sehingga mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung tiap tahun. “Pemasaran wisata kita masih kurang sehingga perlu ‘effort’ untuk mengenalkan kepada masyarakat secara lebih baik,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Ganjar berharap pola pengelolaan pariwisata di Jawa Tengah bisa terintegrasi dengan berbagai kanal agar hasilnya maksimal.
“Sebagai contoh, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia tidak hanya bisa menghubungkan kanal antarhotel berbintang, tapi juga hotel kelas melati dan wisma-wisma dengan standar yang layak seperti ‘homestay’,” ujarnya. (Red-HJ99/Ant).