Nihlatun Nikmah |
Bagi Nihlatun Nikmah, memaknai hidup bisa didapat lewat pekerjaan yang ia jalankan sejak 2008 silam, yaitu menjadi tenaga Tata Usaha. Lewat tertib administrasi, bagi dia mampu membiasakan diri hidup teratur dan tertib di segala hal.
Lulusan MA Madarijul Huda Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini mengaku bahwa ia menekuni dan bekerja sebagai TU tersebut sejak lulus MA.
“Saya dulu lulus MA, langsung masuk di dunia tata usaha di SMK Manba’ul Huda Kembang, Pati yang berdiri tahun pelajaran 2004-2005 silam,” ujar Nihlatun Nikmah kepada Harianjateng.com, Sabtu (11/6/2016).
Belajar Kehidupan Lewat Administrasi
Bagi Ninik, sapaannya, belajar kehidupan bisa lewat apa saja, salah satunya di dunia yang ia tekuni tersebut. “Mengalami kesusahan dalam TU pasti ada. Terutama di tahun-tahun awal waktu semesteran pengumpulan soal. Kalau dulu itu masih selalu pakai setor soal, terus ngetik soal satu-persatu sampai lembur. Apalagi pas mapel salaf yang pengetikannya harus Arab,” beber dia.
Tapi, kata dia, beberapa tahun ini menjadi lebh mudah karena tiap setor soal sudah berupa file. “Yang cuma edit-edit sedikit dan nagsih kop saja.
Di dunia administrasi tersebut, kata dia, memang bisa susah bisa ribet meskipun pandangan orang menyimpulkan bahwa dunia administrasi sangat ribet.
“Administrasi menurutku tidak susah atau ribet. Bergantung cara kita masing-masing. Kalau di SMK Manba’ul Huda, administrasi cuma bayar SPP perbulan saja. Yang lain siswa nggak ada beban bayar apa-apa. Semesteran, kegiatan, LKS, dan kegiatan yang lain nggak ada yang bayar. Jadi masalah administrasi kita nggak terlalu ribet,” tandas dia.
Tahun ini, lanjutnya, di SMK Manba’ul Huda ada empat jurusan, yaitu Agribisnis dan Agroteknologi (tidak ada uang SPP). “Sedangkan Teknik Audio Video itu ada uang SPP sebesar Rp. 150.000 per bulan. Untuk Teknik Sepeda Motor sendiri Rp.175.000 per bulan dan Busana Butik dibandrol Rp.150.000 per bulannya,” jelas dia.
Syarat yang paling penting menjadi seorang TU, kata dia, itu harus bias mengoperasikan komputer. “Terutama excel dan word. Tujuannya ya agar bisa mengarsip yang baik, tiap ada kegiatan atau apa itu setelah selesai langsung dibendel dan dimasukkan di tempat yang sudah disediakan sesuai tempatnya,” papar dia.
Dari situ, ia mengaku bisa hidup disiplin dan teratur. Sebab, menjadi TU syarat mutlaknya adalah rapi, disiplin, teratur dan tidak semrawut.
“Kalau ditata rapi, biar kalau suatu saat kita membutuhkan carinya gampang,” beber dia.
Untuk pelatihan dunia administrasi tersebut, dikatakan Ninik sudah ada. “Sering juga ada pelatuhan TU. Menurutku TU penting juga dalam manajemen sekolah. Karena kalau guru dilibatkan dalam TU, mengajarnya tidak bisa maksiml. Ya karena TU tugasnya lumayan banyak juga. Apalagi pas hari-hari tertentu, seperti semesteran, ujian dan sebagainya. Itu perlu pembentukan panitia juga biar bisa kerja maksimal,” pungkas dia. (Red-HJ99/Foto: NN).