Agia Susangka saat pemotretan. |
Menjadi model, mengantarkan Agia Susangka bisa keliling di berbagai daerah dan objek wisata, bahkan ia dipercaya oleh fotografer dari luar negeri, yaitu Malaysia dan Singapura.
“Alhamdulillah sekarang sudah mulai dipercaya oleh fotografer maupun EO, baik dalam dan luar negeri. Masih negara tetangga sih, seperti Malaysia dan Singapura. Buat saya, semua moment itu sangat berkesan,” tandas Agia Susangka kepada Harianjateng.com, Kamis (16/6/2016).
Sekitar tiga tahun silam, Agia menekuni dunia modelling dengan berbagai pengalaman menarik. “Saya mulai serius dunia modeling sekitar tiga tahun lalu. Belum lama. Sampai saat ini, saya masih fokus untuk foto model. Mungkin kalau ada kesempatan untuk catwalk saya akan coba jalani juga,” tandas dia.
Sepenuh Hati pada Fotografi
Meskipun tidak memiliki target menjadi artis, namun perempuan cantik ini mentaku cinta fotografi sepenuh hati. “Saya tak ada target sebenarnya. Karena bisa jadi seperti sekarang inipun saya tak ada niat, tak ada obsesi, dan sama sekali tak ada ambisi. Saya hanya hobi awalnya, saya suka fotografi,” jelas dia.
Saya sangat menikmati foto-foto yang dihasilkan oleh para fotografer yang semakin hari semakin berkualitas, kata dia, mungkin selama saya masih mampu, saya hanya akan fokus di model saja.
Dilanjutkan dia, bahwa ia mengaku belum pernah ikut perlombaaan di dunia modelling. “Kalau kejuaraan ya tak pernah, karena saya tak pernah ikut kompetisi ataupun semacamnya,” kata dia.
Ia juga memberikan tips, bahwa menjadi model adalah harus percaya diri. “Tips untuk para model pemula, jadilah diri sendiri, jangan takut jelek, bekerja dengan hati, yang paling penting kita sebagai model harus punya prinsip,” tegas dia.
Saya paling suka konsep foto di alam, lanjutnya, pantai ataupun sungai. “Meskipun kebanyakan foto saya konsep indoor,” cetusnya.
Ia pun mengaku, perkembangan dunia model dan art yang semakin dinamis, membuat sebagian model menekuni nude art. “Ya, saya pernah foto nude art. Tapi tetap dengan konsep yang kental akan art. Menurut saya, seni itu bebas, menyakup apa saja. Dalam Fotografi, foto nude art itu keren menurut saya, banyak tantangannya, baik untuk fotografer maupun model,” beber dia.
Meskipun nude selama ini dipandang negatif, namun Agia punya argumen bahwa semua bergantung sudut pandang. “Masalah nude art, saya juga tak tau harus jawab apa. Karena sulit, kalau kita sebagai pelaku seni berbicara dengan orabg awam. Seni itu jiwa, kalau jiwa mereka gak ada seninya, ya susah untuk paham,” imbuh dia.
Harapan saya di tahun ini, lanjut dia, saya bisa berkarya lebih baik lagi, menjalin kerjasama lebih luas lagi dan bisa bekerjasama dengan fotografer atau seniman yang lebih senior, atau lebih mahir lagi. (Red-HJ99).