Suasana Galeri DKV Gedung H Lantai 1 Udinus, di Jl. Imam Bonjol No. 207 Semarang. |
Semarang, Harianjateng.com – Pencapaian bagi para mahasiswa adalah ketika mereka bisa menuntaskan studinya, sekaligus memamerkan karya yang tidak hanya bagus, namun juga diimbangi dengan konsep yang matang berdasarkan hasil riset selama studi berlangsung.
Untuk itu sebanyak 42 mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mulai hari ini Senin – Rabu (25-27/7/2016) pukul 07.00 – 16.00 WIB, akan memamerkan karya mereka di Galeri DKV Gedung H Lantai 1 Udinus, di Jl. Imam Bonjol No. 207 Semarang.
Ke-42 orang mahasiswa tersebut akan mempersembahkan pameran yang di-display sesuai dengan peminatannya. Antara lain Iklan Layanan Masyarakat (ILM), media promosi, multimedia interaktif, website, game, komik, fotografi, dan lain-lain.
“Pameran ini mengambil tema “journey”, yang diartikan sebagai petualangan perjalanan seluruh peserta pameran yang tidak ada habisnya. Untuk judul pameran kali ini “Vagabond” sengaja dipilih karena para peserta pameran diibaratkan para pengembara yang bertualang yang selalu memulai perjalanan baru,” tutur Godham Eko Saputro, M.Ds selaku koordinator pameran.
Pameran karya ini digelar untuk mahasiswa yang telah menempuh tugas akhir (TA), selain itu pameran ini merupakan syarat untuk menempuh sidang skripsi/Tugas Akhir.
“Seluruh kepanitiaan di pameran ini dihandle oleh mahasiswa yang sedang mengadakan pameran ini. Hal ini digunakan sebagai wadah latihan mereka untuk me-manage suatu acara,” tambah Godham.
Salah satu peserta pameran adalah Yovita Febriani, yang memamerkan game untuk android ber-genre adventure. Games yang diberi nama “The Dolphin Project” merupakan TA miliknya yang berawal dari tugas kuliah dan telah dikerjakan melalui riset selama 2 semester.
Berdasar pada permintaan kliennya dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Yovita membuat game edukasi yang bertujuan untuk menyelamatkan lumba-lumba dari penggunaan binatang di arena sirkus.
“Lumba-lumba kini semakin banyak digunakan dalam pertunjukan sirkus, game yang saya buat ini membantu edukasi masyarkata terutama anak-anak, agar lumba-lumba bisa kembali ke habitatnya,” papar Yovita. Kliennya yang memiliki tempat rehabilitasi lumba-lumba di Karimunjawa sebelum dilepas ke lautan luas ini, bahkan telah menyetujui agar game “The Dolphin Project” dipublish di GooglePlay. (Red-HJ99).