Kantor DPRD Jateng. |
Semarang, Harianjateng.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah akan mengkaji dan mencermati rencana Pemerintah Provinsi Jateng menurunkan target pendapatan asli daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2016.
“Kami tidak gampang mengiyakan dan langsung menyetujui, ini APBD Jateng kalau sampai kami keliru di sini berarti percepatan pembangunan akan terhambat, menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi di Semarang, Senin (22/8/2016).
Menurut dia, penurunan target pendapatan asli daerah pada APBD Perubahan 2016 dari Rp13,8 triliun menjadi Rp12,7 triliun itu tinggi sekali.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjelaskan bahwa rencana penurunan target pendapatan asli daerah akan dicermati semua sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
“Kenapa ada tendensi kok turun sampai segitu, kalau memang turun permasalahan apa? Apakah karena kinerja di DPPAD (Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Asli Daerah), kalau memang DPPAD-nya kerjanya gak baik ya harus diperbaiki atau dievaluasi,” ujarnya.
Apapun yang namanya pendapatan, kata Rukma, itu korelasinya dengan belanja dan pembiayaan sehingga harus benar-benar cermat.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pihaknya menurunkan target pendapatan asli daerah pada APBD Perubahan 2016 sebesar Rp1,1 triliun.
Menurut Ganjar, Pemprov Jateng terpaksa merevisi target pendapatan asli daerah karena pada triwulan kedua 2016 jumlah pendapatannya masih jauh dari target yakni baru sekitar Rp5,5 triliun.
“Kalau tidak direvisi, pilihannya mengurangi program atau berutang (untuk mencukupi semua kegiatan),” katanya.
Terkait dengan penurunan target pendapatan asli daerah, Ganjar memastikan bahwa tidak akan ada penambahan anggaran bagi satuan kerja perangkat daerah pada 2016.
“Jangan berharap ada penambahan anggaran di 2016,” ujar mantan anggota DPR RI itu.
Dalam penyusunan APBD Jawa Tengah 2017, Ganjar meminta semua SKPD untuk menghitung dengan teliti dan cermat agar semua target pendapatan bisa tercapai.
“Ini yang coba akan kita selesaikan dalam politik anggaran perubahan, pada (penyusunan) anggaran tahun depan saya minta semua untuk menghitung betul berdasarkan data statistik dan proyeksi yang secara ilmu ekonomi bisa diukur, bukan hanya asumsi,” katanya. (Red-HJ99/ant).