Kresna Dewanata Phrosakh, Anggota Komisi X DPR RI
|
Jakarta, Harianjateng.com – Di tengah euforia keberhasilan pasangan Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir yang berhasil meraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil, pada saat yang bersamaan Kemenpora sebetulnya memiliki pekerjaan rumah.
Prestasi Owi dan Butet, sapaan akrab pasangan tersebut, memang patut diacungi jempol. Namun tentu tidak boleh berhenti di situ. Regenerasi menjadi penting untuk segera dirumuskan oleh Kemenpora agar raihan emas di ajang olimpiade benar-benar menjadi tradisi.
“Dan jangan jadikan euforia ini sesaat. Prestasi ini harus jadi semangat terbarukan untuk terus menemukan bibit-bibit andalan,” demikian disampaikan anggota Komisi X DPR RI Kresna Dewanata Phrosakh saat dimintai pendapatnya soal keberhasilan ganda campuran Indonesia meraih emas di Brasil, Kamis (25/8/2016), di Jakarta.
Dewa bahkan menandaskan, raihan di Olimpiade Rio sebenarnya adalah hasil minim. “Tidak hanya itu, raihan satu emas dan dua perak membuktikan betapa sesungguhnya olahraga nasional kita sedang berada ditengah pacekliknya,” tambahnya.
Politisi NasDem ini menegaskan, PR utama Kemenpora saat ini adalah optimalisasi pembinaan terhadap atlet-atlet muda.
Tidak hanya itu, regenerasi tidak hanya difokuskan pada olahraga bulutangkis, akan tetapi juga cabang-cabang olahraga lain. “Sebab atlet itu tidak ditemukan, tapi harus dicetak,” tegasnya.
Oleh karena itu, Dewa melanjutkan, yang penting saat ini adalah roadmap Kemenpora dalam skema regenerasi ini. “Sebab tanpa ini, skema olahraga nasional kita akan jalan sendiri-sendiri,” pungkasnya. (Red-HJ99/hms).