Hariansemarang.id – Kasus kecelakaan maut yang menimpa Thoif warga Semarang kini makin menjadi perhatian. Thoif yang menjadi korban kecelakaan ditabrak oleh pebalap liar bernama Riko kini mengalami luka berat, rahang patah dan tulang belakang hancur. Dalam insiden kecelakaan di ruas jalan arteri Soekarno Hatta, Semaranf, si penabrak yakni pebalap liar Riko meninggal dunia di tempat.
Nah kini sudah ada update dari kepolisian Polrestabes Kota Semarang lho sobat Harian Semarang. Penabrak lain yang terlibat kecelakaan maut itu, pengemudi mobil, mulai terendus oleh kepolisian. Namun hingga saat ini belum diamankan kepolisian, ada apa ini?
Sebagai informasi, kecelakaan terjadi pada Jumat dinihari 28 Maret 2025, dan sampai sepekan kemudian, tidak ada iktikad baik dari keluarga pebalap liar yang meninggal dunia.
Keluarga Thoif akhirnya up di media sosial dan meminta tanggung jawab dari keluarga pebalap liar setelah 7 hari meninggalnya sang pebalap tersebut.
Keluarga almarhum Riko menjenguk Thoif
Informasi dari keluarga Thoif, keluarga almarhum Riko sudah menemui keluarga Thoif di Rumah Sakit dr Kariadi pada Minggu sore (6/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, orang tua almarhum Riko menyampaikan komitmen untuk membantu biaya perawatan Thoif yang mengalami luka rahang patah, gigi copot dan tulang belakang hancur.
“Keluarga almarhum Riko mendatangi RS Kariadi sore ini per jam 15.14 WIB. Awalnya mereka menghubungi Syaikhu (Kakak Thoif) dan mereka kemudian berkunjung ke rumah sakit. Yang datang itu bapak ibunya almarhum Riko, pihak bengkel dan rekan-rekan Riko,” ujar Syamsul Fadzli, kakak pertama Thoif dalam keterangannya kepada Harian Semarang, Minggu (6/4/2025).
Segera amankan pengemudi mobil
Fadzli mengutarakan, orang tua Riko menyatakan siap ikut meringankan biaya perawatan Thoif. Selain komitmen untuk membantu biaya perawatan Thoif, keluarga almarhum Riko meminta kepolisian untuk segera mengamankan pengemudi mobil yang terlibat dalam kecelakaan pada Jumat dini hari 28 Maret 2025.
“Mendesak kepolisian untuk segera menyelidiki pengemudi mobil, dia sengaja atau tidak, karena kan kecelakaan itu sudah hilangkan nyawa maka harus segera diproses,” ujar Fadzli.
Pengemudi mobil bakal serahkan diri
Kakak Thoif itu mengungkapkan jajaran Satlantas Polrestabes Semarang sudah memanggilnya pada Sabtu malam 5 April 2025. Di kantor polisi, Fadzli dan Syaikhu mendapat update penanganan kasus kecelakaan yang menimpa Thoif dan menewaskan Riko.
“Semalam saya dan Syaikhu dipanggil polisi, jam 23.00. Versi polisi, mobil sudah ditemukan unitnya, tapi pengemudi sampai hari ini belum ada info siapa dia. Kata polisi, pengemudi mobil yang terlibat dalam kecelakaan Thoif dan Riko mau menyerahkan diri,” jelas Fadzli.
Isi CCTV kecelakaan Thoif dan Riko
Kakak Thoif itu mengungkapkan semalam, polisi sudah memperlihatkan CCTV kecelakaan yang menewaskan Riko, dan menyebabkan Thoif luka berat. Dari rekaman CCTV yang ditunjukkan, jelas terlihat posisi Thoif tidak asal nyeberang seperti yang dinarasikan di media social sebelumnya. Posisi Thoif jelas benar dan ditabrak oleh almarhum Riko, dan kemudian ditabrak mobil yang masih misterius pengemudinya.
“Semalam diperlihatkan CCTV kejadian di lokasi serta diunjukkan bukti-bukti, pengendara mobil belum serahkan diri. Dari CCTV, Thoif itu mau seberang, sudah sampai marka tengah, kemudian dihantam motor Riko, terus masih ada jeda beberapa detik kemudian mobil lewat nabrak,” jelas Fadzli.
Misteri pengemudi
Keluarga Thoif dan keluarga almarhum Riko kini meminta Polrestabes Kota Semarang untuk gercep dong mengamankan pengemudi mobil dalam kecelakaan tersebut.
Fadzli mengatakan, bagi keluarga almarhum Riko, mereka sangat mendesak agar kepolisian bisa mengungkap siapa sebenarnya si pengemudi tersebut. Fadzli mengatakan keterangan pengemudi mobil akan menjadi kunci menguak motif dari kecelakaan tersebut.
“Yang menjadi misteri si pengemudi mobil ini ke mana, apakah benar-benar pengemudi mobil biasa atau bagian dari joki. Dari yang dituntut dari keluarga almarhum Riko, kalau terbukti ada kesengajaan (mencelakai Riko) berarti ada unsur atau motif lain, yakni mencelakai Riko, ujar Fadzli meringkas dari obrolan soal pengemudi mobil dengan keluarga almarhum Riko. (*)