Harian Semarang
No Result
View All Result
Jumat, Agustus 8, 2025
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi
No Result
View All Result
Harian Semarang
No Result
View All Result
Home Editorial

Takdir Pedih Negeri Nusantara

17 Juli 2025
in Editorial
Takdir Pedih
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Yudhie Haryono
Presidium Forum Negarawan

Denys Lombard (1938-1998) menulis tesis menarik, “Sungguh tak ada satu pun tempat di dunia ini—kecuali mungkin Asia Tengah—yang, seperti halnya Nusantara, menjadi tempat kehadiran hampir semua kebudayaan besar dunia, berdampingan atau lebur menjadi satu.”

Kini, kisah dan cerita itu mulai muncul kembali. Cerpen dan novel nusantara kini mulai marak kembali. Imajinasi keagungan atlantik hadir kembali. Zaman keemasan lemuria mengemuka kembali.

Tetapi, taukah anak-anak kita tentang Nusantara? Ini merupakan bahasa Kawi dari kata nusa yang artinya “pulau” dan kata antara yang artinya “terpisahkan.” Singkatnya nusantara itu negara kepulauan: samudra yang ditaburi ribuan pulau.

Di Indonesia, istilah “Nusantara” secara spesifik merujuk kepada kepulauan Indonesia. Kata ini tercatat pertama kali dalam kitab Negarakertagama untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Majapahit; yang kawasannya mencakup sebagian besar Asia Tenggara. Satu peradaban gigantik mula Indonesia lama.

Kini, ia tak baik-baik saja. Karenanya, mari perbaiki lewat pertempuran dengan sederhana. Dengan kalimat dan buku yang tak sempat dibaca dan dicetak karena mantera dan mukjizat tak lagi ada.

Ya. Ketika banyak kawan mati bunuh diri dalam kesepian dan kekejaman krisis tiada henti, mari berbagi resah dan kejeniusan semesta yang luput diketik para nabi di kitab suci.

Ya. Negeri kita bagai kitab suci. Tebal, asing, enigmatis dan tak mudah dibaca selesai dalam satu hari sampai mengerti makna semuanya.

Terlebih, kitab suci terbaru di dunia adalah “Kapitalisme Global” yang berteologi Neoliberal. Mereka makin gigantik dan mengglobal karena teknologi informasi dan medsos yang bergerak tanpa nilai-nilai purba (moral, etik, kemanusiaan dan kesemestaan).

Isinya hanya berisi lima wawasan: keserakahan, ketamakan, kerakusan, ketidakterbatasan, ketidakadilan.

Hari ini banyak sekali warganegara kita membaca kitab tersebut dan terpapar dalam keseharian. Dan, itu semua melawan kodrat nusantara, mengkhianati Indonesia, melupakan nilai-nilai pancasila. 10 tahun terakhir makin terasa dan terlihat takdirnya.

Karenanya, bersama pemerintahan baru ini, mari temukan arus balik nusantara. Kukuhkan daulat Indonesia. Cetak jutaan patriot pancasila. Semaikan milyaran kurikulum atlantik. Indonesia akan jaya.

Tanpa dentuman besar dan arus balik dominan, kita akan merayakan kaidah, “we part of them.” Satu tesa yang telah didelet para pendiri republik.(*)

Previous Post

Di Semarang, EPIC 2025 FIPP UNNES Bahas Literasi Kesejahteraan

Next Post

Akhiri Ekonom Pasar

Next Post
Ilustrasi Akhiri Ekonom Pasar

Akhiri Ekonom Pasar

Berita Terkini

Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang

Waketum AMPI Pusat Apresiasi Political Leadership Camp Golkar Kota Semarang, Bukti Adaptif Zaman

7 Agustus 2025
Yudhie Haryono (kiri) dan Agus Rizal (kanan)

Swasta Dalam Sistem Ekonomi Pancasila

6 Agustus 2025
Foto Tony Rosyid Versi AI

Mencari Kandidat Ketum PPP 2025-2030

5 Agustus 2025
Gagasan berdirinya Indonesia

Gagasan Inti Berdirinya Indonesia

7 Agustus 2025
Memiskinkan republik lewat statistik

Memiskinkan Republik Lewat Statistik

7 Agustus 2025
PPP selamat dengan empat tokoh ini

Empat Tokoh Kompak, PPP Bisa Selamat

7 Agustus 2025
  • Iklan & Promosi
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
  • Info Loker

© 2025 Dikembangkan oleh Tim IT Harian Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Regional
    • Pantura Raya
    • Soloraya
    • Wonogiri
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Agama
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Olahraga
    • Sport
    • Ragam
    • Seni Budaya
    • Sosialita
    • Teknologi

© 2025 Dikembangkan Oleh Devisi IT Harian Semarang